Razia Peti di Kawasan Cagar Alam Mandor, Gakum KLHK, Di Tuding Tebang Pilih

di Kawasan Cagar alam mandor

Beritatrends, Landak – Mengiurkan memang, pertambangan rakyat yang tak habis- habisnya beroperasi, karena memang harga emas saat ini cukup tinggi, hampir tembus angka mendekati Rp. 800 ribu per gram.

Alasan lainnya, bahwa merupakan mata pencaharian masyarakat, seperti yang terpantau di kawasan Hutan Cagar Alam Mandor Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, Minggu, (05/ 03/ 2023)

Namun yang sangat di sayangkan, mengapa hutan cagar alam yang merupakan kawasan seteril dari aktifitas di maksud. Namun berbanding terbalik, selalu ada saja aktifitas kegiatan masyarakat.

Diminta keterangan dan pendapatnya, Inokongsius, selaku ketua RT di Sakong, Mandor membenarkan kegiatan tambang di maksud, dan bahkan pada tanggal 22 Pebruari 2023, ada razia penertiban yang dilakukan oleh Gakum KLHK Propinsi Kalbar.

Hanya saja kita menyayangkan kegiatan tersebut terkesan pebang pilih, kok hanya dua unit kerja yang dihancurkan dan pekerjanya yang dikejar, bahkan di lakukan penembakan ke udara. Mestinya kalau mau razia, jangan pilih-pilih.

Hal senada dibenarkan oleh Usu, kami tidak setuju kalau caranya orang Gakum KLHK, Seperti ini, dan menurut kami razia tanggal 22 Pebruari 2023 waktu itu, tidak tepat sasaran.

Saat yang bersamaan pekerja yang ada di kawasan Cagar alam selamat, aman -aman saja, justru sepertinya pilih- pilih, kok punya Emalius Arman yang dibrondong dan di hancurkan mesin- mesinnya.

“Mengapa tidak semuanya,”kata Usu.

Kami akan melapor ke pihak Timanggong Adat Dayak Manndor, atas perlakuan team Gakum terhadap keluarga kami, itu pengejaran dan tembakan ke udara, membuat keluarga kami trauma.

“Bagaimanapun pihak Personil Gakum yang melakukan pengejaran, kami minta bertanggungjawab,”kata Usu.

Kami menuntut dua hal, yang pertama, kerugian rasa trauma berat, yang kedua, pihak Gakum jangan tebang pilih, tegas Usu.

Baca Juga  Kunjungan Kerja ke Polres Tapsel dan Sidempuan, Kapoldasu Pastikan Anggota Tangani Covid-19

Di tempat terpisah, ditemui ditempat kediamannya, Syaipul, selaku Timanggong Adat Dayak Desa Mandor, memang menyeramkan, bahwa pihak korban pengejaran dan korban pengerusakan alat mesin- dan lain lain, serta korban trauma akibat pengejaran oleh team Gakum KLHK.

“Memang ada mengadukan nasibnya ke kami,”kata syaipul.

 

Pos terkait