Sedekah Bumi : Tradisi Kebersamaan Desa Plandirejo

Pemerintah Desa Plandirejo memainkan peran kunci dalam menyelenggarakan sedekah bumi.

Beritatrends, Blitar – Setiap tahunnya, kebersamaan dan solidaritas merajut simpul keharmonisan di Desa Plandirejo, Kecamatan Bakung melalui kegiatan rutin yang dinamakan “Sedekah Bumi.” Acara ini bukan hanya sebuah tradisi, melainkan simbol komitmen dan kepedulian yang ditanamkan oleh Pemerintah Desa bersama seluruh warga.

Agus Prawito selaku kepala desa menyampaikan, sedekah bumi menjadi ritual yang dinanti setiap tahun oleh masyarakat Plandirejo. Acara ini tidak hanya merupakan bentuk syukur atas hasil bumi yang melimpah, tetapi juga sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Kegiatan ini dihelat sebagai bentuk apresiasi terhadap anugerah alam dan sebagai upaya memupuk rasa gotong royong di tengah-tengah masyarakat.

Pemerintah Desa Plandirejo memainkan peran kunci dalam menyelenggarakan sedekah bumi. Mereka tidak hanya menjadi penggerak utama, tetapi juga fasilitator yang mengkoordinasikan partisipasi seluruh elemen masyarakat. Sudah menjadi tradisi bahwa sebulan sebelum acara, Pemerintah Desa aktif menggandeng berbagai elemen masyarakat, termasuk kelompok tani, pelajar, dan perwakilan dari berbagai komunitas,” terangnya.

Acara sedekah bumi dimulai dengan prosesi tradisional. Masyarakat berkumpul di Punden Bromo Kusumo yang telah dihiasi dengan warna-warni hasil bumi. Perwakilan dari setiap kelompok membawa hasil pertanian mereka sebagai tanda syukur.

Setelah prosesi penyusunan hasil bumi, dilanjutkan dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Suasana khidmat dipenuhi dengan rasa syukur yang mendalam atas anugerah yang diterima oleh masyarakat Plandirejo,” ujarnya.

sedekah bumi di Desa Plandirejo bukan hanya sekadar tradisi yang diwarisi dari leluhur, melainkan sebuah manifestasi nyata dari semangat kebersamaan dan kepedulian. Setiap tahun, Desa Plandirejo terus menjaga api kebersamaan ini, memastikan bahwa sedekah bumi bukan hanya sebuah acara, tetapi merupakan jalinan batin yang mengikat satu sama lain dalam harmoni dan kepedulian,” pungkas Agus.

Baca Juga  Bupati Magetan : Hari Ibu Harus Dimaknai Dengan Semangat “Perempuan Berdaya Indonesia Maju”

Pos terkait