Soco Tempat Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Magetan

Bupati Magetan Bersama Forkopimda, OPD, Ulama, camat semagetan di monen Soco Bendo

Beritatrends, Magetan – Setiap Tanggal 1 Oktober diperingati sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Pagi ini (01/10), Pemerintah Kabupaten Magetan, di Lapangan Soco Bendo menggelar kegiatan Upacara Peringatan Hari Kesaktian Pancasila dengan tema “Bangkit Bergerak Bersama Pancasila“, yang dilaksanakan secara serentak seluruh Kabupaten/kota se Indonesia.

Bertindak sebagai Inspektur upacara, Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto  SH. M.Si, upacara diikuti oleh seluruh Camat, OPD, Forkopimda, sekolaha  yang di tunjuk Perangkat desa Sekecamatan Bendo.

Selamat memperingati Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2022. Semoga kita mampu menjadi warga negara yang bisa menjaga dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila untuk keutuhan dan kesatuan bangsa Indonesia, Bangkit Bergerak Bersama Pancasila.

Bupati Suprawoto mengatakan,  Kita tahu bahwa sejarah mencatat dengan jernih bagaimana komisme masuk di Indonesia, ideologi di rong-rong keberadaan dari Negara Republik Indonesia, peristiwa 48 ketika umur Republik ini seumur jagung baru tiga tahun, 48 sudah ada peristiwa PKI ingin mendirikan negara sendiri yang di pimpin oleh Wungso kemudian Perdana menterinya Amir Sarifudin dan di proklamirkan di kauman, kita beruntung punya pemimpin yang berkarakter mempersatukan bangsa yang berjuang mengkorbankan nyawa kenikmatannya untuk kemerdekaan negeri yang kita cintai

“48 mencatat pada kita walaupun kemudian sebetulnya wungso itu temannya Bung Karno sendiri teman seperguruan, jadi Cokroaminoto punya murid tiga antaranya Bung Karno, Wungso, Kartosuwiryo, tiga murid itu ideologinya setelah keluar sendiri-sendiri, Kung Karno Nasionalis, kemudian Wungso Komunis terus kemudian Kartosuwiryo ekstrim oleh sebab itulah harus menjadi catatan bahwa ideologi itu bisa masuk dimana saja,”papar Suprawoto.

Kemudian peristiwa 65 ini membuktikan bahwa ideologi ini tidak pada tempatnya, karena kita yakini, kita ini adalah negeri yang luar biasa yang terdiri dari berbagai pulau suku bangsa kemudian disatukan oleh ideologi.

“Jadi ideologi itu mempersatukan kita dan itu menjadi catatan sejarah yang patut kita jadi intropeksi, jangan sampai peristiwa itu terulang lagi tidak perlu tiga kali, kita sudah dua kali 48 dan 65,”terang Suprawoto.

Lanjut Suprawoto, ada buku yang mengarang Enny Gofer  pendengar setia RRI,  ada penerjemah kalau gak salah, penerjemahnya itu saya lupa itu bahasa Indonesianya gerakan massal, jadi dalam buku itu Enny Gofer menyampaikan bahwa orang bersedia mati menyerahkan nyawanya kemudian ideologi yang bertentangan dengan negaranya itu yang potensi, siapa yang masuk gerakan itu, satu orang miskin katanya, jadi orang miskin itu kan tidak punya apa-apa oleh sebab itu ini sangat mudah.

“Itu sudah terbukti bahwa komunis masuk di Indonesia itu ladang suburnya adalah karena kita ada jurang yang lebar waktu jaman Belanda snovid, ideologi masuk pertama di Belanda dibawa oleh snovid karena waktu itu ada perkebunan masuk disini dan terbukti kemudian kita ingat sejarah juga mencatat bagaimana ideologi komunis dulu mempunyai akar yang kuat di daerah-daerah, saya tidak usah menyebut tempatnya tapi saya yakin masyarakat Indonesia tahu,”jelas Bupati Magetan.

Jadi kewajiban pemerintah kita semua mulai dari pusat sampai daerah adalah untuk mensejahterakan masyarakat otonomi, otonomi itu adalah salah satu jawaban kemudian memberikan ruang kepada desa itu adalah salah satu jawaban.

Dulu jaman sebelumnya kan kita supralistik otonominya sangat terbuka hingga sekarang ini otonomi, sehingga yang tahu masyarakat yang dibawah  oleh sebab itu kemudian pemerintah punya kebijakan diantaranya tanah desa, salah satu jawaban saya supaya uang cepat beredar dimasyarakat, salah satu cara saya sebagai Bupati adalah begitu ada kesempatan untuk mencairkan dana desa harus cepat dicairkan dan alhamdulillah Magetan adalah salah satu nomer satu di Indonesia untuk mencairkan dana desa, kita dapat penghargaan dari Pemerintah Desa, itu salah satunya mempercepat waktu.

Kedua kita ingat ada ahli yang mengatakan, orang miskin akan tetap bodoh dan orang bodoh akan tetap miskin, artinya orang miskin itu bisa diputus rantai ketika kita semua duduk disini mungkin ada pejabat.

“Oh itu kan ada wakilnya, ada yang sekolah seperti PMD kemudian ada pimpinan PKP pasti ada sebabnya, kan ada kepentingan kepentingannya ini nek awakmu loro opo yo arep teko,”pungkas Suprawoto.

Pos terkait