TPHPKP Dukung Pesona Bonsai Magetan

Edukasi Jadi Puncak Acara Mejeng Bonsai Magetan

Beritatrends, Magetan – Mejeng Bonsai “Pesona Bonsai Magetan” merupakan event kedua, yakni gelaran dari Komunitas Bonsai Magetan dengan dukungan dari Dinas TPHPKP (Tanaman Pangan, Hortikultura, Perkebunan, dan Ketahanan Pangan). Acara tersebut telah dimulai sejak tanggal 23-27 November 2022, bertempat di Kebun Refugia Magetan.

Adapun hari ini, Sabtu (26/11/2022), adalah puncak acara Mejeng Bonsai dengan agenda khusus, yakni edukasi. Acara tersebut menghadirkan dua narasumber yaitu Hermanto,selaku anggota Komunitas Bonsai, dan Edi, yang merupakan salah satu tokoh bonsai nasional asal Karanganyar.

Secara umum, kedua narasumber menjelaskan mengenai pengertian dasar dari bonsai, pentingnya budidaya bonsai, dan standarisasinya. Sebagai informasi, bahwa standarisasi bonsai dapat dilakukan dengan mengacu pada 5 gaya dasar, diantaranya gaya tegak lurus, tegak berliku, miring, setengah menggantung, dan gaya menggantung, ataupun bergaya bebas sesuai kehendak masing-masing pegiat bonsai.

Bersamaan dengan edukasi dari narasumber, juga dipraktekkan bagaimana teknik budidaya bonsai dari Komunitas Bonsai Magetan.

Hermanto, sebagai narasumber mengaku bangga. Menurutnya, pada akhir-akhir ini muncul kesadaran para pegiat bonsai untuk mengadakan budidaya. “Sebagai pegiat bonsai, kita tidak hanya bertumpu pada pencarian bahan bonsai dari alam yang acapkali membuat persepsi negatif, melainkan dapat membudidayakan sendiri,” terang Hermanto.

Ia juga menjelaskan bahwa budidaya bonsai juga dapat digunakan sebagai alat untuk berekspresi. “Dengan budidaya, kita bisa melakukan perencanaan dengan lebih jelas, yakni merancang konsep dan kriteria seperti yang kita inginkan,” jelas Hermanto.

Lebih lanjut, Hermanto juga menilai bahwa selain dibudidaya, bonsai juga dapat dijadikan sebagai sumber pemasukan dengan menjual konsepnya. “Sehingga diharapkan agar bonsai dapat menjadi komoditas seni yang menghasilkan bagi pegiat bonsai,” tuturnya.

Baca Juga  Bebek Remuk 81, Tidak Seremuk Hati Ini, Namum Mak Nyus Rasanya

Masih di tempat yang sama, selain acara utama edukasi bonsai, juga dibarengkan dengan acara “Icip Icip Mangga Santok”. Seperti yang diketahui, bahwa jenis mangga tersebut merupakan mangga khas, asli dari Kabupaten Magetan.

Di hari yang sama pula, juga dibagikan hadiah bagi pemenang “Lomba Cita Rasa Mangga Santok”yang telah dilombakan pada tanggal 22 November lalu.

Menurut keterangan Kepala Dinas TPHPKP Kabupaten Magetan, Ir. Uswatul Chasanah, MMA., bahwa pohon mangga santok yang menjadi pemenang lomba, nantinya akan dijadikan pohon induk untuk dibudidaya lagi. “Sehingga tujuannya agar lebih banyak lagi jenis mangga santok di Magetan,” jelasnya.

Diakhir, ia juga berharap bahwa dengan adanya event ini dapat lebih mengenalkan nama Magetan itu sendiri. “Karena dengan adanya dua event yang bersamaan, kita harapkan nanti dapat lebih banyak menarik wisatawan,” tutupnya..

Pos terkait