Uneg Uneg dan Keluh Kesah Pendidik di Era Digital

Logo Pendidikan

Beritatrends, Opini – Dunia Pendidikan terus mengalami perubahan besar dari tahun ke tahun. Faktor kemajuan teknologi, kebutuhan pasar kerja yang berubah, serta pergeseran pradigma pendidikan telah mengubah wajah pendidikan modern.

Mengingat Pendidikan itu menjadi salah satu bidang yang harus digunakan untuk mengembangkan potensi anak bangsa yang akan menjadi generasi penerus bangsa Indonesia.

Dengan pendidikan yang berkualitas dan penuh inovasi yang makin maju akan mendorong generasi muda atau generasi penerus bangsa akan terdidik dan terfasilitasi dengan baik untuk memaksimalkan potensi dirinya.

Salah satu yang menjadi perubahan besar dalam dunia pendidikan adalah integrasi teknologi yang masuk dalam proses pembelajaran. Tentu itu sangatlah berdampak baik dan buruk bagi jenjang pendidikan.

Bagaimana tidak? dengan kecanggihan teknologi saat ini sangatlah mempermudah para pelajar untuk mengakses sumber informasi yang tak terbatas melalui internet. Bahkan dampak buruk dari kecanggihan teknologi tersebut tak sedikit pula pelajar yang bisa mengakases situs yang tidak selayaknya dibuka oleh para pelajar, seperti Judi Online, Situs Pornografi, dan situs-situs terlarang lainnya.

Bahkan, dengan dunia pendidikan di era saat ini tidak sedikit pula para guru bahkan kepala sekolah yang bingung untuk menerapkan pendidikan yang bagaimana kepada para pelajar. Ada pula beberapa Kepala Sekolah yang kebingungan untuk meluapkan uneg-unegnya dengan sistem pendidikan saat ini.

“Saya itu terkadang kebingungan juga harus meluapkan uneg-uneg dan cerita saya kepada siapa tentang dunia pendidikan saat ini, bahkan melihat pelajar sekarang ini sangatlah beragam pola pikirnya, ada yang menjalani pendidikan dengan santai, ada yang menjalaninya dengan keseriusan, bahkan ada pula yang menjalani pendidikan ini dengan rasa acuh tak acuh,” ucap salah satu Kepala Sekolah yang ada di Daerah.

Baca Juga  Mako Bataliyon B Pelopor Brimob Menggala Rohil, di Kunjungi Anak TK dan Paud

Para guru bahkan Kepala Sekolah merasa kewibawaannya itu sudah tidak ada lagi dimata para pejalar saat ini. Bagaimana tidak? ada beberapa pelajar yang menjalani kegiatan belajar mengajar dengan santai bahkan tertidur saat guru sedang memberikan pelajaran, itu dilakukannya karena pelajar yakin pasti akan lulus 100% dengan nilai rata-rata yang telah dianjurkan oleh pusat itu 75.

“Aturan pendidikan saat ini mau tidak mau pelajar sudah menerima nilai rata-rata 75, maka dari itu ada beberapa pelajar yang menjalani KBM dengan bermalas-malasan, bahkan ada juga yang berserius disaat KBM berlangsung. Tentu itu sangat mengiris hati kami bagi tenaga pendidik, kewibawaan guru itu sudah tidak ada lagi, bahkan ada beberapa pelajar yang berfikir kalau mereka dikerasi oleh guru akan dilaporkan ke kepolisian dengan alasan kekerasan, tentunya bukan maksud kita mengerasi mereka namun kita itu memberikan pendidikan kepada para pejalar untuk terus semangat menjalani KBM agar kedepan para pelajar itu menjadi orang terpelajar dan bisa sukses dihari berikutnya,” imbuhnya.

Melihat pelajar saat ini yang ada di Desa, Daerah, bahkan Kota itu sangatlah beragam, bahkan dengan kecanggihan dunia digital saat ini sangatlah mudah memperlihatkan sifat dan sikap para pelajar milenial.

Seperti contoh yang booming saat ini, penggunaan sosial media Instagram, Tiktok, X, Youtube itu para pelajar milenial sangatlah banyak menggunaannya, tidak sedikit pula yang menggunakan sosial media itu untuk unsur sara yang mana sangatlah tidak pantas dipertontonkan bagi masyarakat.

Ada yang berjoget-joget menampilkan badannya, bahkan tidak sedikit pula yang menonjolkan belahan dadanya yang mana itu menjadi aset berharga para wanita yang patut dijaga. Sangat miris bukan generasi pelajar milenial saat ini?

Baca Juga  SMKN Gedung Aji Diduga Kangkangi Pergub No 61 Tahun 2020 Dan Pungli Masa Pandemi

Peran orang tua utamanya didaerah pedesaan tentunya mempercayai guru sebagai orang tua pengganti di Sekolah yang bisa memberikan pendidikan kepada anaknya. Namun, para pelajar itu memiliki pola pikir tersendiri dalam menjalani kehidupan terutama di sekolahan, ntah dari pergaulan atau dari mana yang jelas para pelajar sangatlah beranekaragam pola pikirnya.

Namun dengan semangat dan tekad para Guru serta Kepala Sekolah untuk menjadikan pelajar sebagai generasi penerus bangsa Indonesia sangatlah patut diapresiasi dan dijunjung tinggi namanya hingga kelak menuju kesuksesan.

Selain menjadi Guru yang memberikan ilmu tentang segala macam pendidikan, guru juga sebagai orang tua kedua kita disaat kita berada disekolah. Sayangi Guru, Hormati Guru, dan selalu menjaga sopan santun terhadap Guru kita. Karena, tanpa Guru kita bukanlah apa-apa, bahkan untuk membaca dan berhitungpun mungkin kita tidak bisa kalau tidak ada guru.

“Saya selaku Kepala Sekolah bahkan yang dulunya juga sebagai guru yang mengajar di beberapa kelas sangatlah berharap kepada para pelajar digenerasi saat ini untuk semangat dan terus berusaha meraih cita-cita yang ingin dicapai. Jaga marwah, jaga nama baik sekolahan, bahkan dirinya sendiri untuk kesuksesan dan keberhasilan generasi penerus bangsa. Kalau bukan kalian siapa lagi? kalau bukan sekarang kapan lagi? hormati gurumu walaupun aturan-aturan pendidikan saat ini sangatlah beragam. Guru bukan menyakiti namun guru menyayangi, Guru bukan membenci tapi mengasihi, Pendidikan yang guru beri itu semata-mata hanya untuk kalian para generasi penerus bangsa yang bisa membawa Bangsa Indonesia ini menuju Generasi Emas sesuai arahan dari Pemerintah Pusat,” pita Kepala Sekolah di salah satu Daerah.

Sebagai penambah, dikutip dari “Kompasiana.com” Dunia pendidikan saat ini menghadapi beberapa tantangan dan perubahan. Beberapa hal yang terjadi di dunia pendidikan meliputi:

  • 1. Pembelajaran Online : Dalam beberapa tahun terakhir, pembelajaran online telah menjadi lebih umum, terutama karena pandemi COVID-19. Sekolah dan perguruan tinggi harus mengadopsi metode pembelajaran jarak jauh untuk menjaga kontinuitas pendidikan.
  • 2. Teknologi Dalam Pembelajaran : Kemajuan teknologi telah memungkinkan penggunaan berbagai alat dan platform dalam proses pembelajaran, seperti video konferensi, platform pembelajaran daring, dan aplikasi yang mendukung pembelajaran interaktif.
  • 3. Perkembangan Kurikulum : Kurikulum pendidikan terus mengalami perubahan dan pembaharuan untuk memenuhi tuntutan zaman. Penekanan juga diberikan pada pengembangan keterampilan non-akademik, seperti keterampilan pemecahan masalah, kreativitas, dan keterampilan berpikir kritis.
  • 4. Inklusi Pendidikan : Upaya yang lebih besar dilakukan untuk menciptakan sistem pendidikan yang inklusif, di mana setiap individu memiliki akses yang sama terhadap pendidikan berkualitas, termasuk anak-anak difabel, suku minoritas, dan anak-anak dari latar belakang ekonomi lemah.
  • 5. Fokus Pada Pendidikan Keterampilan : Peningkatan fokus pada pembelajaran keterampilan individu yang relevan dengan dunia kerja yang terus berkembang. Pendidikan vokasional dan program pengembangan keterampilan kini menjadi lebih penting, untuk mempersiapkan siswa menjadi tenaga kerja yang siap dan terampil.
  • 6. Perhatian Pada Kesejahteraan Mental : Masalah kesejahteraan mental di kalangan siswa semakin diakui dan didorong. Sekolah dan perguruan tinggi berupaya untuk menyediakan layanan dukungan dan konseling yang memadai untuk siswa.
  • 7. Pembelajaran Seumur Hidup : Konsep pembelajaran seumur hidup semakin diperhatikan, di mana individu di semua usia didorong untuk terus belajar dan mengembangkan diri melalui pendidikan formal dan non-formal.
Baca Juga  Pemkab Magetan Berangkatkan 19 Peserta MTQ Jawa Timur di Pamekasan

Itulah beberapa perkembangan terkini dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *