Wali Kota Maidi Raih Penghargaan LSF Kategori Kepala Daerah Peduli Sensor Mandiri

TERIMA PENGHARGAAN—Wali Kota Madiun, Maidi menerima penghargaan Anugerah Lembaga Sensor Film 2023 dalam kategori Kepala Daerah Peduli Sensor Mandiri dari Lembaga Sensor Film (LSF). Penghargaan diserahkan langsung oleh artis ternama Raffi Ahmad dan jurnalis Najwa Shihab di Studio 5 Indosiar, Jakarta Barat pada Kamis (14/9/2023) malam.

Beritatrends, Madiun-Wali Kota Madiun Maidi meraih penghargaan Anugerah Lembaga Sensor Film 2023 dalam kategori Kepala Daerah Peduli Sensor Mandiri dari Lembaga Sensor Film (LSF). Penghargaan diserahkan langsung oleh artis ternama Raffi Ahmad dan jurnalis Najwa Shihab di Studio 5 Indosiar, Jakarta Barat pada Kamis (14/9/2023) malam.

Wali Kota Madiun, Maidi menyatakan dirinya menjadi satu-satunya kepala daerah yang mendapat penghargaan itu di Indonesia malam itu.

“Penghargaan ini tak terlepas dari terpilihnya kota kita menjadi pilot project Lembaga Sensor Film (LSF) untuk program Desa Sensor Mandiri (DSM) terkait perfilman. Hal itu, tak terlepas dari kemajuan Kota Madiun dalam bidang komunikasi dan informasi belakangan ini,” kata Maidi, Selasa (19/9/2023).

Menurut Maidi, Kota Madiun menjadi kota pertama yang diminta kerja sama dengan LSF terkait program DSM tersebut.

Permintaan itu tentunya disambut baik dan diikuti dengan persiapan yang matang agar pilot project itu sukses.

“Ya, tentu saja saya menyambutnya dengan baik. Prinsipnya, kota kita selalu siap untuk menjadi pilot project program apapun. Kalau ada yang kurang, akan saya penuhi. Seperti saat menjadi pilot project DSM tersebut,” tutur Maidi.

Maidi mengatakan tim LSF sudah beberapa kali menggelar audiensi dengan tim Pemkot Madiun sebelum melaksanakan program itu. Pasalnya, program DSM itu dirasa penting karena semakin menjamurnya film-film yang diakses masyarakat.

Mantan Sekda Kota Madiun itu menyatakan kemajuan teknologi menjadikan masyarakat semakin mudah dalam mengakes film. Sayangnya, belum semua film tersebut sudah melewati sensor LSF.

Baca Juga  Pemkab Madiun Terbitkan Surat Edaran ASN Harus Netral Dalam Pemilu 2024

Hal itu menyebabkan berbagai kekhawatiran muncul dari dampak negatif film. Apalagi, jika film belum sesuai dengan usia penontonya. Untuk itu LSF mengembangkan konsep baru dengan menggandeng masyarakat itu sendiri untuk melakukan sensor secara mandiri.

“Sementara itu, kami terus melaksanakan literasi kepada masyarakat untuk menjadi badan sensor mandiri terkait film yang ditonton. Harapanya, bisa menjadi filter. Bisa memilah film yang paling tepat. Paling tidak dalam lingkup keluarga. Upaya kita berbuah manis dengan diraihnya penghargaan tersebut,” jelas Maidi.

Ia menambahkan  keberadaan lebih dari 3 ribu titik layanan internet gratis di Kota Madiun tidak serta merta membuat masyarakat lepas kontrol. Sebab, Pemkot Madiun terus berupaya menyaring tayangan yang berdampak negatif agar tidak sampai kepada masyarakat.

Bagi Maidi pengukuhan Kelurahan Winongo sebagai desa/kelurahan percontohan sensor mandiri pertama di Indonesia pada Agustus 2022 menjadikan masyarakatnya memiliki pengetahuan yang cukup untuk memilah dan memilih tontonan sesuai klasifikasi usia.

Ia pun mengajak insan perfilman di Indonesia untuk datang dan memproduksi film di Kota Madiun. Terlebih saat ini Kota Madiun memiliki miniatur enam negara yang banyak dikunjungi wisatawan setiap harinya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *