SRPB Jatim, SMPN 2 Bangil Gelar SPAB
Beritatrends, Pasuruan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pasuruan menggelar pelatihan pengurangan risiko bencana. Mereka menggandeng Sekretariat Bersama Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jawa Timur sebagai fasilitatornya, Senin (22/5).
Kegiatan ini berdasarkan Perka BNPB Nomor 17 Tahun 2011 tentang Pedoman Relawan Penanggulangan Bencana dan Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
Acara yang berlangsung Senin dan Selasa (22-23/5) ini dibuka secara langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pasuruan Ridwan Harris. Menurutnya, Pemkab Pasuruan sangat serius dalam melaksanakan program-program yang diamanatkan sesuai undang-undang.
“Kabupaten Pasuruan memiliki banyak potensi kebencanaan yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Untuk itu, upaya yang dilakukan termasuk memberikan edukasi pengurangan risiko bencana dengan membentuk satuan-satuan pendidikan di setiap sekolah di Pasuruan,” jelasnya.
Ke depan, pihaknya selaku stakeholder yang membidangi kegiatan ini akan semakin sering untuk menyosialisasikan kepada sekolah-sekolah. Pasalnya, tingkat kerentanan risiko bencana ini berada pada usia anak-anak sekolah.
Dalam acara pembukaan tersebut turut hadir Kepala Seksi Kurikulum Pendidikan Dasar Disdikbud Kabupaten Pasuruan Umi Laila, Kepala SMPN 2 Bangil Tirtosari, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih, para guru, dan komite sekolah.
Acara semakin semarak saat memasuki sesi materi utama. Dipandu langsung oleh 2 fasilitator SPAB Dian Harmuningsih (SRPB) Jatim dan Nina (BPBD Pasuruan).Mereka dibantu oleh Erfan Alif Pujiyono yang biasa dipanggil Erick dari Indonesian Survivor dan Agung Hariyanto dari Indonesia Green. Keduanya merupakan organisasi mitra SRPB Jatim.
Salah satu tujuan pelatihan ini adalah membentukTim Siaga Bencana Sekolah (TSBS). Sedangkan di hari kedua, Selasa (23/5), diberikan materi praktik lapangan.
“Di antaranya penentuan titik kumpul (assembly point), pembuatan tandu darurat, pertolongan pertama, prosedur keselamatan dan evakuasi korban. Pokoknya lebih seru acaranya,” kata Erick.
Sedangkan Agung Hariyanto dari Indonesia Green bertugas membantu checking lokasi, menyiapkan alat peraga, pembuatan dokumentasi, dan publikasi kegiatan.