Cerita Bupati Suprawoto Tentang Pembatik di Magetan Yang Kewalahan Layani Permintaan

Bapak Suprawoto, Bupati Magetan

Beritatrends, Magetan – Produsen Batik di Kabupaten Magetan kewalahan layani permintaan dari konsumen, pemesan tersebut datang dari dalam daerah, luar daerah bahkan luar negeri.

Hal ini diceritakan oleh Bupati Magetan Suprawoto usai menghadiri Anniversary Ke-5 Mojosemi Forest Park, Jum’at (14/1/2022). Dan berawal dari keluhan Komisaris Mojosemi Arif Mustofa kepada Bupati tentang mengapa sulit mencari butik yang menjual batik Khas Magetan secara langsung.

“Kemaren saya baru sampai di Magetan dan mencari batik khas Magetan, tetapi tidak ada toko yang menjualnya langsung,” ujar Arif Mustofa.

Bahkan kebanyakan toko malah menjual batik khas dari motif Solo dan Jogja.

Hal tersebut langsung di sampaikan kepada Bupati saat acara.

Bupati Suprawoto menjelaskan, terdapat sebanyak 41 perajin batik yang ada di Magetan, dan mereka memiliki berbagai motif khas Magetan. Diantaranya yang besar pembatik Sidomukti, Simbatan, Pragak dan lainya.

“Kemaren ada pak lurah yang bercerita, hanya punya pembatik 7 orang, maka di pesani mendadak tidak bisa,” terangnya.

Suprawoto beralasan, tidak adanya batik di toko karena pembatik di Magetan sendiri masih kewalahan melayani pesanan lain.

“Saya juga melarang batik dikerjakan di luar Magetan, biasanya kalau pola pikir bisnis seperti itu kan,” ujarnya, Jumat (14/1).

Ia menyampaikan pada setiap tempat pembuatan batik juga dilakukan pelatihan.

“Mereka juga sudah membuka pelatihan, jadi siapa yang mau latihan batik disitu akan diajari,” tandasnya.

Pos terkait