Penutupan Jalan di Tiyuh Indraloka II Berlanjut Dengan Protes Pembentangan Sepanduk
Beritatrends, Tulang bawang Barat – Gejolak penolakan tukar guling tanah jalan yang berada di Suku 01, RW 01/RT 01 Tiyuh/Desa Indraloka II Kecamatan Way Kenanga Kabupaten Tulang Bawang Barat dengan CV Agri Strach berlanjut.
Jum’at, 22/07/2022 Pukul 09,30 WIB Sebanyak 25 orang Pria dan Wanita berkumpul di depan CV Agri Strach tepatnya di jalan umum yang rencananya akan di tukar guling oleh Desa Indraloka II dengan CV Agri Strach.
Masyarakat berasal dari RW 01 dan RW 02 Desa Indraloka II, yang mengatas namakan perwakilan masyarakat yang menolak tukar guling dan penutupan jalan yang diduga bernilai Tiga Ratus Lima Puluh Juta Rupiah (350,000,000) jika terealisasi.
Penolakan masyarakat atas tukar guling tanah jalan yang akan ditutup pagar beton jalan yang di lakukan oleh Desa indraloka II dan CV Agri Strach dipicu informasi yang di sampaikan Kepala Desa Indraloka II Nengah Parte, kepada masyarakat, “Apa bila terjadi tukar guling jalan jalur II yang ber ada di RW 01/RT 01 yang biasa dilalui masarakat untuk ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) Dan peladangan akan ditutup untuk umum, hanya bisa di gunakan kusus oleh CV Agri Strach. “Menurut informasi yang beredar di masyarakat.
Saat dikonfirmasi oleh Media Partner Forum Pers Independent Indonesia (FPII) Korwil Tubaba diKediaman Kepala Desa Nengah Parte membenarkan rencana penutupan jalan jalur II. yang berada di RW 01)RT 01,j ika terjadi tukar guling dengan pertimbangan penutupan jalan jalur II harus dilakukan karena menghindari dan meminalisir kecelakan. Karena bayak kendaraan besar dan bermuatan berat keluar masuk yang dapat nenimbulkan kecelakaan.
Masarakat masih bisa mengunakan jalan utama yang tak jauh jarak nya dari jalan jalur II yang mau ditutup, hanya berjarak seratus meter, “Ungkapnya Nengah Parte.
Sedangkan dilokasi aksi protes penolakan penutupan jalan, Media Partner FPII Korwil Tubaba berhasil menemui dan mewawancarai Ketut Sibang Kordinator aksi yang mewakili masyarakat dari dua Suku/RW yang nenolak jalan untuk ditutup.
Ditempat yang sama Narto meyampaikan kepada kepada Media Partner FPII Korwil Tubaba yang meliput aksi protes, “Kami akan tetap menolak penutupan jalan jalur II ini kami dukung proggram peneritah fengan merealisasikan embung tapi jangan korbankan jalan kami yang sudah ada dari sebelum Nengah Parte menjabat Kepala Desa, alasan kami jelas kalau jalan jalur II ini ditutup kami akan lebih jauh memutar untuk mengeluarkan hasil kebun dan jenasah ke Tempat Pemakaman Umum, kami juga belum di berikan solusi jalan alternatif lain, “ucap Narto.
“Ketut Sibang mengatakan hari ini kami hanya dua puluh lima orangdan hanya menyampaikan aspirasi dan permintaan kami melalui sepanduk, tapi apabila tidak di dengarkan oleh Aparatur Desa khususnya Kepala Desa Nengah Parte dan Pihak CV Agri Strach, Kami akan kerahkan masyarakat lebih bayak lag dari Suku 01 dan Suku 02, karena ada indikasi, memaksakan tukar guling tanah jalan, masyarakat mendapatkan Infomasi dari Fauzan, yang di sampai kan oleh Kepala Desa Nengah Parte bahwa apabila dari seluruh masyarakat Indraloka II ada yang tidak setuju dengan tukar guling tanah jalan hanya (25 ℅) dan lebih bayak yang setuju maka tukar guling dan penutupan jalan tetap dilanjutkan. Dan apa pun yang terjadi kami akan pertahankan jangan sampai jalan ini ditutup semboyan kami sama dengan yang tertulis di sepanduk kami pertahankan sampai titik darah penghabisan agar jalan ini jangan sampai ditutup, “Tegas ketut sibang.
Hingga berita di terbitkan, belum terlihat Kepala Desa Atau Pihak CV Agri Strach yang menemui masarakat khususnya di Suku 01 dan Suku 02 hanya terlihat Samuel Sekdes Kasub Sektor Way Kenanga Ipda Dian Babin Kantibmas Bambang S yang turun kelapangan untuk memberikan pengetian kepada masyarakat Suku 01 dan Suku 02 agar bertindak persuasip menjaga katibmas tetap kondusif.