Beritatrends, Landak – Pj. Bupati Landak Samuel, SE, M.Si meghadiri kegiatan Panen Raya Padi Gabungan Kelompok Tani Patimu Jaya. Bertempat di Desa Semenok, Kec. Mandor. Rabu (03/04/2024).
Dihadiri oleh BPPSIP Kementerian Pertanian RI, Kepala Dinas TPH Prov. Kalbar, Pj. Ketua TP. PKK Kab. Landak, Plt. Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Landak, Kepala Dinas PPKP Kab. Landak, Ketua KTNA Prov. Kalbar, Ketua HKTI Kab. Landak, Forkopimcam Mandor, Kepala Desa Semenok beserta Perangkat Desa, Gakpoktan dan Poktan Se-Desa Semenok serta seluruh masyarakat Desa Semenok.
Dalam kesempatan tersebut Pj. Bupati Landak Samuel menyambut baik atas terelenggaranya acara panen raya tersebut dan mengapresiasi para petani khususnya di Desa Semenok yang berhasil mengelola lahan pertaniannya dengan baik.
“Saya mengucapkan terimakasih dan apresiasi kepada semua pihak yang terlibat dalam kegiatan panen raya pada hari ini. Selamat kepada para petani di Desa Semenok yang telah melaksanakan panen usaha pertanian berupa padi,” ujar Samuel.
Lebih lanjut Samuel menginformasikan bahwa sejak Januari lalu harga beras nasional mengalami kenaikan, termasuk di Kabupaten Landak, terutama untuk beras premium dan medium.
“Menurut Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) hal ini dikarenakan beberapa hal yakni adanya perubahan iklim ekstrem yang terjadi sejak Juni 2023 hingga Desember 2023 lalu, produksi beras yang menurun dan ada masalah pada produktivitas petani yang mencakup kebutuhan pupuk hingga konversi lahan,” lanjut Samuel.
Samuel mengatakan bahwa produksi padi di Kabupaten Landak sangat fluktuatif berdasarkan pada data Angka Sementara (ASEM) yang dikeluarkan oleh BPS yang mendata luas panen padi di Kabupaten Landak untuk tahun 2023 adalah 87.045 hektar dengan provitas 32,40 kwintal per hektar sehingga jumlah produksi mencapai 281.724 ton.
“Jumlah tersebut meningkat dari tahun sebelumnya dimana pada tahun 2022 produksi padi kita hanya mencapai 241.491,3 ton dengan provitas 31,33 kwintal per hektar,” papar Samuel.
Samuel menjelaskan ada banyak faktor yang mempengaruhi naik turunnya produktivitas tersebut, diantaranya faktor iklim, masalah kesuburan tanah, pemakaian pupuk, benih, cara bercocok tanam, organisme pengganggu tanaman dan sebagainya.
“Oleh karena itu saya menghimbau kepada seluruh penyuluh pertanian agar terus meningkatkan pembinaan dan bimbingan kepada petani kita sehingga para petani terbantu dalam peningkatan produksi di masa mendatang,” sambungnya.
Samuel menyatakan Pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah akan terus berupaya mendukung petani dengan strategi yang telah diterapkan oleh Pemerintah seperti penyediaan bantuan benih unggul, bantuan alsintan, bantuan sarana dan prasarana produksi lainnya serta pembinaan terhadap petani.
“Meskipun bantuan tersebut belum bisa mencakup untuk semua petani karena terbatasnya anggaran yang kita miliki. Bantuan yang diberikan tersebut hanya bersifat stimulan untuk petani, agar terus berpoduksi dalam rangka menyediakan pangan bagi masyarakat kita khususnya di Kabupaten Landak tercinta ini,” terang Samuel.
Samuel juga menyampaikan terkait lahan pertanian merujuk dari data Renstra Kementan tahun 2020-2024, secara keseluruhan kita memiliki potensi lahan yang cukup besar dan belum dimanfaatkan secara optimal.
“Untuk itu perlu adanya penerapan teknologi dan inovasi karena apabila lahan sub optimal dapat dimanfaatkan melalui rekayasa penerapan inovasi teknologi budidaya dan dukungan infrastruktur yang memadai, maka lahan tersebut dapat diubah menjadi lahan-lahan produktif untuk pengembangan budidaya berbagai komoditas pertanian,”
Pj. Bupati Landak itu juga merasa kagum sekaligus bangga atas pencapaian para petani terutama di Desa Semenok Kecamatan Mandor ini dengan segala keterbatasan teknologi yang dimiliki.
“Terimakasih kepada petani Desa Semenok yang selalu bersemangat meningkatkan produksi dan juga kepada para Penyuluh Pertanian di Kecamatan Mandor yang selalu mendampingi dan memotivasi petani,” ucap Samuel.
Samuel juga menghimbau kepada seluruh petani agar terus mengolah lahan tidur untuk ditanami berbagai kebutuhan pangan, seperti-umbi-umbian, kacang, jagung, buah-buahan dan lain sebagainya, sehingga ketahanan pangan kita tetap terjaga.
“Diversifikasi pangan ini bertujuan untuk menggali dan meningkatkan penyediaan penyediaan berbagai komoditas pangan sehingga terjadi penganekaragaman konsumsi pangan tersebut,” tukas Samuel.
Samuel berharap agar para petani terus bersemangat dan kedepan diharapkan bisa menjadi petani yang maju dan mandiri.
“Semoga usaha yang dilakukan oleh kelompok tani ini terus meningkat dari tahun ke tahun untuk mendukung program ketahanan pangan di Kabupaten Landak,” tutup Samuel.