Kampung Bahasa dan Kampung Kuliner Hadir di Magetan

Beritatrends, Magetan – Kampung Bahasa dan Kampung Kuliner hadir di Desa Bulukerto, Kabupaten Magetan. Inovasi ini merupakan ini inisiasi dari warga bersama pemerintah Kelurahan Bulukerto, dalam upaya menggalang pendidikan yang berkualitas dan perekonomian yang berkelanjutan.

Launching Kampung Bahasa dan Kampung Kuliner ini dilakukan di Jalan Bromo Desa Bulukerto, Magetan, Rabu (09/08/2023) sore. Turut hadir Bupati dan Wakil Bupati Magetan, dan undangan lainya.

“Saat saya baru datang di Bulukerto, lewat jalan Bromo, disitu ada tulisan kampung Bahasa, lalu saya minta kepada perangkat apa yang ada di kampung Bahasa, ternyata belum ada aktivitasnya. Setelah saya cari tahu, akhirnya ini kita kembangkan menjadi kampung Bahasa,” kata Lurah Bulukerto, Widya Yusti Atlisiaji.

Ia menjelaskan, program ini tidak hanya untuk warga Bulukerto saja, namun terbuka untuk umum, baik untuk anak sekolah (TK, SD, SMP, dan SMA) hingga untuk orang dewasa bisa menimba ilmu di sana.

“Sementara ini jumlah peserta didik yang tercatat yang sudah berpartisipasi ada sejumlah 140 orang,” jelas Widya.

Widya juga menyebutkan, dalam sebuah dialog yang digelar Kelurahan Bulukerto bersama masyarakat, para pelaku UMKM sepakat untuk memajukan pendidikan berbahasa dengan mengadopsi Bahasa Jawa, Indonesia, Inggris, dan Arab.

Langkah ini tidak hanya untuk mendukung pendidikan, tetapi juga diharapkan mendorong pengembangan wisata edukasi di Kabupaten Magetan.

”Setelah dilakukan dialog dengan pelaku UMKM, akhirnya disepakati, satu hari dalam seminggu menggunakan Bahasa yang ditentukan (Jawa, Indonesia, Inggris, dan Arab). Untuk menunjang itu di masing-masing UMKM akan diberikan tulisan bantu dasar, jadi pelaku UMKM tidak perlu khawatir karena akan ada panduan untuk dibaca setiap hari,” imbuh Widya.

Selain itu, dalam pembelajaran kedepannya, Kampung Bahasa juga sudah menjaring tenaga didik kompeten yang menggunakan salah satu ruang di SDN Bulukerto 2.

Baca Juga  Embung Sari Agung Ringin Agung Magetan Mulai Ramai Pengunjung

Dalam pembelajaran, akan mengedepankan kemampuan softskill 75% dan teori 25%. Metode yang digunakan pun juga menyenangkan dan informal, tidak seperti saat sekolah.

Pos terkait