Wali Kota Madiun, Dr Maidi membagi sayuran kepada salah satu warga Kota Madiun, Jawa Timur.
Beritatrends,Madiun – Wali Kota Madiun, Dr. Maidi meminta penjual nasi pecel tidak menaikkan harga saat musim libur lebaran. Pasalnya Pemkot Madiun akan mencukupi kebutuhan bahan makanan dengan harga terjangkau.
Permintaan itu disampaikan Dr. Maidi, Minggu (9/3/2025) agar wisatawan bertambah banyak datang ke Kota Madiun saat libur lebaran.
Maidi tidak menginginkan kenaikkan harga nasi pecel akan mempengaruhi kedatangan wisatawan saat musim libur lebaran.
Terlebih nasi pecel menjadi salah satu ikon makanan khas Kota Madiun yang dikenal di Nusantara.
Agar pedagang nasi pecel tak merugi, Maidi memastikan Pemkot Madiun akan mensubsidi harga bila bahan pokok makanan yang digunakan untuk membuat sambel pecel naik.
Wali Kota Madiun, Dr. Maidi
“Tidak boleh (naik harga nasi pecel). Justru saya subsidi agar tidak naik. Kalau tidak disubsidi dia jual sepincuk nasi pecel hanya untung Rp 2.000 saja karena bahannya mahal. Untuk itu konsumen jangan dirugikan dan jangan dibebani dengan kenaikkan harga,” kata Maidi.
Menurut Maidi, saat libur lebaran Pemkot Madiun akan menambah jumlah penjual nasi pecel di titik-titik yang menjadi tempat banyak wisatawan yang datang ke Kota Madiun.
“Jangan sampai orang datang kesini mau cari nasi pecel tidak ada karena kehabisan. Makanya kami tambah penjual nasi pecel di Jalan Cokroaminoto dan Jalan Pahlawan,” kata Maidi.
Maidi mengatakan menyambut lebaran, barang yang dibutuhkan masyarakat akan distok dua hingga tiga kali lipat agar warga tidak mengalami kesulitan mencari bahan makanan. Selain itu, warga pun mendapatkan harga bahan pokok makanan yang terjangkau di pasar.
“Kami stok (cukupi) agar tidak ada yang kurang. Artinya kebutuhan yang mungkin lipat dua atau tiga kali barang itu kita lipatkan tiga kali dan semuanya ada,” ungkap Maidi.
Untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang terjangkau, demikian Maidi, Pemkot Madiun mendirikan tujuh warung tekan inflasi. Di warung itu, warga bisa membeli bahan pokok makanan dengan harga terjangkau atau lebih murah dari pasar.
Namun warga yang membeli bahan makanan di warung tekan inflasi dibatasi sesuai kebutuhan masing-masing. Dengan demikian tidak akan terjadi pemborongan bahan makanan.
“Warung tekan inflasi akan buka terus dan berdiri di tujuh titik. Di warung itu dijual sembako mulai beras, minyak, bawang merah, bawang putih, cabai lengkap semua,” jelas Maidi.
Maidi menambahkan warga dapat melaporkan kepada pemkot bila mengalami kesulitan mendapatkan bahan makanan yang kehabisan atau mengalami kenaikkan tinggi di pasar tradisional. Dari laporan itu, Pemkot Madiun akan segera mendatangkan bahan makanan dengan harga terjangkau.