Nyata Susah Mendapatkan Minyak BBM Solar Bersubsidi
Beritatrends, Rohil – Sangat prihatin minyak subsidi BBM jenis solar langka,
dulunya di dua SPBU mencapai 475.000 ton kenapa tiba- tiba devisit, sehingga minyak tersebut bisa berkurang apakah ada oknum yang bermain, hal ini masih menjadi misteri, di kecamatan pasir Limau Kapas Rohil.
Riau salah satu privinsi penghasil minyak, kenapa masyarakat kita justru kekurangan BBM ironis sebagai masyarakat Riau kenapa di tempat lain bercukupan sedangkan kita di Riau kekurangan
Hasil dari konfirmasi menurut SPBU P.T Maju Jaya sekarang cukup dramatis jumlah kuota tidak mencukupi untuk dibagikan kepada nelayan. Karena kuota pada bulan 11 tahun 2022 kemarin sudah dipotong 90.000 ton sampai sekarang belum di tambah malah akan di kurangi lagi.
sedangkan surat atau rekomendasi untuk buruh nelayan melebihi kuota yang ada, jadi dari mana kami bisa membagi minyak tersebut,”paparnya.
Salah satu petugas SPBU Wawan ” mengatakan pemasokan minyak solar bersubsidi berkurang, sementara surat rekomendasi untuk nelayan melebihi kuota “jadi kami susah membagikan kepada nelayan yang dapat rekomendasi BBM tersebut, “ujarnya.
Bahkan selalu jadi komplain karena kurangnya minyak makanya susah pembagiannya, imbuh Wawan.
Kami membagi mengikuti aturan sesuai dengan rekom, soal kurangnya kami tidak mengetahui kalau mau bertanya langsung aja tanyakan kepada Patraniaga di dumai” tambah wawan.
Berikut awak media menelusuri di salah satu SPBU PT. Bumi Rokan mereka juga mengatakan hal yang sama “SPBU mereka juga dipotong 90.000 ton juga sampai sekarang belum ada penambahan malah dipotong lagi.
Ketua Koordinator Komunikasi Aktivitas Muda Indonesia (KAMI) Thamrin Hartono bersama mahasiswa Palika yang belajar di Pekanbaru, meminta pemerintah provinsi memperhatikan masyarakat di Palika yang profesinya sebagai nelayan sangat terancam dari hasil laut sampai susahnya mendapat Minyak solar bersubsidi.
“Tolong kembalikan kuata minyak BBM solar bersubsidi yang selama ini ada di Palika “supaya buruh nelayan tidak susah lagi untuk pergi melaut” imbuh tamrin.
Baru barau ini PT PATRA NIAGA, Dumai sempat mendatangi kecamatan Palika kabupaten Rohil, mereka menampung semua keluhan masyarakat yang disampaikan.
Ketua Organisasi PJID Persatuan Jurnalis Indonesia Demokrasi (PJID) Rudy Hartono Fasa SE Rohil angkat bicara” Patra Niaga wilayah Provinsi Riau segera membenahi dan mencari solusi terkait kelangkaan minyaak BBM bersubsidi semakin merosot di wilayah kecamatan Palika saat ini”, imbuh Rudy.
Tambahannya, “Mayoritas mata pencarian penduduk masyarakat Palika bekerja sebagai buruh nelayan, akibat kekurangan pasokan minyak solar subsidi sehingga membuat masyarakat untuk pergi melaut kesulitan
Sementara dapat info, di Pulau halang BBM minyak solar melebihi kuota ,sedangkan buruh nelayan paling banyak di Palika daripada di Pulau halang
Kami atas masyarakat Palika sangat mengharapkan perhatian Pemerintah, Gubernur Riau dan Bupati Rokan Hilir melihat kondisi Palika sekarang yang sangat terancam tidak bisa melaut dikarena kurangnya pasokan minyak solar bersubsidi.