Masyarakat Desa Pelanjau Jaya mengadukan Nasibnya ke Lawyer Muda Kalbar, Ruslyadi SH
Beritatrends, Ketapang – Sutarjo Manejer Estate Perusahaan Minamas saat melihat pernyataan dan menerima gelombang massa yang berorasi tanggal 12 Februari 2025 yang lalu, bahwa masyarakat meminta trasfaransi, data penyerah lahan yang di garap oleh perusahaan.
Kami minta Sutarjo segera membuka data penyerah lahan penerima GRTT, kata masyarakat kompak berteriak, adili Sutarjo, dan Paulus Suang, yel-yel itu makin mengelegar sampai orasi berahir. “Data yang diminta belum bisa dibuka, kami tidak bisa, dan data tidak ada di kami, mohon maaf,”kata Sutarjo,
Buntut dari warga yang mengeruduk kantor, beberapa waktu lalu, kini masyarakat makin tidak percaya kepada PT. Minamas buktinya malam ini, Minggu (16 februari 2025) sebagian masyarakat terus berdatangan mengadukan nasibnya ke pengacara Ruslyadi dan rekan.
“Kami optimis tanah kami bisa kembali, kami mempercayai kuasa hukum bisa memfasilitasi, memperjuangkan hak kami, kata perwakilan masyarakat Pelanjau Jaya,”serempak.
Ruslyadi saat menyampaikan presentasi dan edukasi hukum
Dalam mengawal permasalahan konflik Agraria ini, Ruslyadi mengatakan, bahwa bukan hal gampang, tapi kita optimis, Negara kita negara Hukum, pastinya kita menuntut keadilan dan penuntasan mafia tanah serta penyelesain konflik Agraria yang menjadi perhatian Pemerintahan Prabowo Subianto, saya yakin kalau masyarakat bersatu meminta haknya di penuhi, itu tidaklah muluk -muluk.
Kisruh antara masyarakat Pelanjau Jaya melawan PT Minamas, juga menjadi perhatian LSM National Coruption Watch (NCW) melalui investigatornya Sudibjo mengatakan, bahwa di balik semua kisruh ini, di duga kuat ada hal yang di sembunyikan, bahkan di balik semua itu ada dugaan mafia tanah, bahkan ada dugaan praktek pengamplangan pajak, yang berpotensi merugikan keuangan Negara, usut tuntas, pinta sudibjo
“Kami akan melaporkan perusahaan PT. Minamas ini, ke pihak berwajib dan pihak Aparat penegak hukum, saya sendiri yang akan melaporkan,”pungkas Sudibjo.
