Menikmati Cinta dan Kasih Tuhan Yang Maha Besar Bersama Pasien Yang Selalu Bersyukur

 

Beritatrends, Jakarta – Berbagi itu bukan karena kita berlebih dalam sesuatu, tetapi karena melihat dan merasakan seseorang itu perlu dibantu, katena dia memang sangat membutuhkan bantuan kita. Termasuk ilmu, pengetahuan serta pengalaman yang wajib dibagikan pada saatnya yang sangat dibutuhkan oleh siapa saja, tanpa memandang posisi, kedudukan, asal muasal serta latar belakang yang bersangkutan.

Begitulah fitrah nilai-nilai kemuliaan bawaan manusia yang patut dipelihara dan dikembangkan agar lebih meningkat kualitas dan kuantitasnya. Sebab di dalam nilai-nilai kemanusiaan yang sebagai anugrah Tuhan itu penuh muatan yang sakral, spiritual dan religius sifatnya. Dan atas dasar ini pula, hakekat manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi dapat dipahami dan dimaknai dengan lebih baik untuk kemaslahatan orang banyak.

Makna dari Rachman lil alamin itu melintas dari langit ke segenap penjuru bumi, tanpa kecuali bagi seorang pun untuk memaknai dan meyakininya sebagai pegangan hidup agar dapat berkehidupan yang harmoni dan selaras dengan alam, sesama makhluk yang ada hingga semakin karib dan akrab dengan Tuhan sebagai pencipta dan yang memiliki kekuasaan atas segala yang ada, termasuk segala sesuatu yang terjadi di luar batas kemampuan daya pikir dan akal paling genius dari manusia.

Itu sebabnya peta jalan spiritual ada dalam agama dari langit untuk ditelusuri sampai ke penghujung hayat yang tidak mungkin mampu diramalkan sebelumnya. Adapun jalan spiritual itu pasti, karena berpegang pada etik profetik yang dibawa oleh para Nabi untuk menuntun setiap manusia di bumi.

Masalahnya ialah hasrat dan keinginan untuk berbuat yang terbaik itu sulit untuk dipisahkan dengan segala perbuatan yang buruk. Terutama yang ditiup oleh ambisi, egoistik, kesombongan serta hasrat untuk dipuji dan disanjung seperti memberi sesuatu hanya atas dasar rasa belas kasihan. Padahal, semua akan lebih bermakna dilakukan dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Termasuk menjalani hidup ini dengan seadanya yang harus dipahami sebagai karunia Tuhan.

Baca Juga  Sambut Idul Adha 1443 H, Darma Putra Rangkuti Bersama Warga Kota Pematangsiantar Gelar Pawai Obor

Yang pasti, permenungan ini sekedar untuk mempertahankan identitas moral kita yang otentik, sebagai khalifah Tuhan di muka bumi, sebelum akhirnya sampai di akhirat. Dan semangat berbagi itu pun bagian dari keyakinan bahwa itu semua kelak akan menjadi bekal yang lezat diakherat.

 

Pos terkait