Pak Kapolres Lapor : Begal Sudah Masuk ke Antara Jalan Penghubung Desa Ringin Agung dan Desa Sumber Dukun

Ilustrasi aksi Begal

Beritatrends, Magetan – Sejak  tahun 2023 ini sudah dua kali terjadi kasus Pembegalan di antara jalan penghubung Desa Ringin Agung dan Desa Sumber Dukun.

Begal merupakan aksi kejahatan yang dilakukan oleh sekumpulan orang dengan cara merampas atau merampok barang berharga dari seseorang dengan menggunakan senjata api atau dengan alat tajam lainnya, seperti motor, tas, maupun barang lainnya. begal biasanya terjadi di tempat tempat yang rawan atau sepi, seperti jalan yang sepi, di pedesaan, dan lainnya.

Memang salah satu alasan utama dibalik kasus begal adalah kebutuhan ekonomi. Beberapa pelaku begal tergoda untuk melakukan kejahatan ini karena mereka menghadapi kesulitan ekonomi dan melihat begal sebagai cara cepat untuk mendapatkan uang atau barang berharga lainnya. selain itu, faktor-faktor seperti ketidakadilan sosial, kurangnya pendidikan, dan kurangnya peluang pekerjaan juga dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kasus begal.

Dampak dari aksi begal ini sangat merugikan korban secara finansial, fisik, dan emosional. Selain kehilangan barang berharga, korban sering mengalami cedera serius akibat serangan para begal. Beberapa korban bahkan mengalami trauma jangka panjang yang dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari mereka. Selain itu, masyarakat juga merasakan dampak negatif dari begal ini, seperti penurunan kepercayaan dan rasa aman dalam kehidupan sehari-hari.

Awalnya terjadi begal di jalan penghubung Desa Ringin Agung dan Sumber Dukun 2 bulan yang lalu salah satu pengepul caping yang hendak stanbai di tempat mangkalnya namun naas di tengah jalan dibegal olah segerombolan orang  yang tak di kenalnya ini terjadi sekitar bakda Sholat Subuh waktu setempat.

Kemudian salah satu warga Mbah Gembus bercerita bahwa tadi malam Jumat (27/10/2023) sekitar pukul 22.00 WIB telah terjadi pembegalan terhadap seorang pekerja penunggu salah satu warung di Magetan yang hendak pulang setelah usai bekerja.

Baca Juga  Peringati Hari Bhayangkara ke 77, Setukpa Lemdiklat Polri Gelar Aksi Bakti Kesehatan

“Anaknya di gotong ke rumah saya untuk mendapatkan pertolongan saking kagdtnya,” ucap Mbah Gembus.

Padahal selama ini desa kami aman-aman saja semenjak apa-apa sulit desa kami jadi rawan dalam tahun 2023 sudah terjadi dua kali.

“Sebagai masyarakat kami memohon kepada pihak kepolisian sudi kiranya setiap malam wilayah kami di patroli agar kedamaian dan kdamanan bisa terjamin,”harap Mbah Gembus.

Ditambahkan Rudi Setiawan,S.Pd salah satu pemerhati Kabupaten Magetan dan beliau juga termasuk aktifis yang selalu menyikapi penerintahan Magetan, untuk mengatasi fenomena begal ini, perlu dilakukan upaya yang komprehensif dari berbagai pihak. Pertama, penegakan hukum harus ditingkatkan dengan meningkatkan patroli polisi, memberi lampu jalan di tempat yang sepi dan memperkuat sistem keamanan di daerah rawan.

“Penangkapan dan pengadilan terhadap pelaku begal harus dilakukan dengan tegas dan adil. Selain itu, pendekatan pencegahan juga sangat penting. Pendidikan dan kesadaran publik tentang bahaya begal harus ditingkatkan. Masyarakat perlu diberikan informasi tentang cara menghindari menjadi korban begal, seperti tidak memperlihatkan barang berharga dengan mencolok di tempat umum dan meningkatkan keamanan pribadi,”ucap Rudi Setiawan.

Pemerintah juga harus memberikan perhatian lebih pada isu-isu ekonomi dan sosial yang mendasari fenomena begal ini.

“Peningkatan akses pendidikan, pelatihan kerja, dan pembangunan ekonomi,”pungkas Rudi.

Pos terkait