Panen Padi Nusantara, Magetan Surplus 44 Ribu Ton

Beritatrends, Magetan – Berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan nasional, Kabupaten Magetan menjadi salah satu lokus Panen Padi Nusantara 1 Juta Hektare se Indonesia, tepatnya di Desa Sambirambe, Kecamatan Karangrejo.

Imam Sudarmaji dari BPS Magetan menyampaikan laporan bahwa BPS selama ini menggunakan metode KSA (Kerangka Sampel Area) dimana metode ini untuk meningkatkan produktifitas padi di wilayah Magetan. Dengan metode ini bisa menghasilkan 7,5 ton per hektar.

“Untuk bulan Maret luasan lahan padi di Kabupaten Magetan adalah 14.000 hektar yang siap panen. Sedang produksi totalnya 116.751 hektar di konversi ke beras menjadi 67.420 ton dan konsumsi rumah tangga 22.985 ton sehingga diperkirakan Januari-April Magetan surplus beras 44. 435 ton,” teranya.

Kabupaten Magetan merupakan salah satu daerah lumbung padi di Provinsi Jawa Timur dan memberikan kontribusi ketahanan pangan nasional.

Bupati Magetan, Suprawoto dalam arahannya menyampaikan, masalah pasca panen ini selalu menjadi masalah tiap tahunnya, namun pemerintah Kabupaten Magetan selalu berusaha memberikan upaya terbaik untuk menanggulanginya.

Salin itu, saat ini Perum Bulog telah menginvestasikan di wilayah Magetan yaitu Optimalisasi Produksi Gabah/Beras Mesin Modern Rice Milling Plant (MRMP) atau konstruksi penggilingan padi modern.

”Kami selalu berusaha memberikan upaya yang terbaik terkait masalah pasca panen, dengan adanya penggilingan padi modern, dan saat ini sudah berdiri di wilayah Mantren dan petani yang pertama kali menyetorkan hasil panennya adalah dari Desa Sambirembe dan harganya sangat bagus, sehingga ini salah satu jawaban, yang selama ini meresahkan petani ketika panen raya harganya jatuh, saya berharap agar dimanfaatkan dengan baik, saling bersinergi antara Bulog dan Gapoktan,” harap Bupati Magetan.

Sementara itu, Kepala Desa Sambirembe dalam sambutanya menyampaikan ucapan terima kasih pada seluruh pihak yang selama ini telah membantu dalam berbagai hal sehingga apa yang di capai bisa maksimal seperti sekarang ini.

Baca Juga  Buka Pelatihan Kewirausahaan, Bupati Rohil Harap Produk UMKM Bisa Masuk Indomaret

“Panen dengan menggunakan alat combaine ini sangat membantu, efisien, cepat dan mudah sehingga bisa lebih meningkatkan perekonomian petani,” ujarnya.

Petani di Desa Sambirembe melalui Gapoktan Mekar Tani merupakan kelompok tani yang pertama menyerahkan hasil panennya ke Bulog, ini merupakan suatu inovasi dimana hasil panen di hargai dengan harga tidak jatuh. Sehingga sangat menguntungkan para petani dan petani tidak dirugikan.

Selain dari itu, saat ini untuk percepatan serapan gabah petani terus diupayakan pemerintah untuk menjaga harga di tingkat produsen agar tidak jatuh sehingga petani dapat menikmati hasil panennya.

Pos terkait