Rawat Pasien Cacar Monyet, RSUD Caruban Siapkan Ruang Isolasi Khusus

RUANG ISOLASI—Inilah ruang isolasi khusus di RSUD Caruban yang digunakan untuk merawat pasien cacar monyet. Nampak Manager Humas RSUD Caruban, Yoyok Andi Setyawan bersama Kasi Pelayanan Medik RSUD Caruban, dr. Didik Indrawanto, Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD Caruban, Aine Artalia dan  Kasi Perawatan RSUD Caruban, Danang Sasongko mengecek kondisi ruang isolasi untuk perawatan pasien cacar monyet, Jumat (27/9/2024). 

Beritatrends, Madiun-Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Caruban Kabupaten Madiun sudah menyiapkan ruang isolasi khusus untuk merawat pasien cacar monyet atau Mpox. Tak hanya ruang isolasi, rumah sakit milik Pemkab Madiun itu juga sudah menyiapkan tenaga kesehatan khusus, alat kesehatan dan obat-obatan yang penyembuhan pasien Mpox.

Kasi Pelayanan Medik RSUD Caruban, dr. Didik Indrawanto didampingi Manager Humas RSUD Caruban, Yoyok Andi Setyawan menyatakan satu ruang isolasi yang disiapkan dapat digunakan untuk merawat dua pasien Mpox. Untuk lokasi ruang isolasi berada di area yang jauh dari lalu lintas pasien, tenaga medis dan pembesuk.

“Untuk sementara kami sudah menyiapkan satu ruangan isolasi yang dapat diisi dua pasien. Nanti kalau banyak pasien maka kita sesuaikan kondisinya. Kalau butuh tempat lagi maka kita tinggal buka ruangan lagi,” kata Didik, Jumat (27/9/2024).

Menurut Didik, bila ada pasien Mpox yang dirawat maka harus diisolasi karena sifatnya menular. Pasalnya bila tidak dilokalisir maka bisa menular ke pasien yang lain. Untuk itu disiapkan di tempat yang terisolasi dan tidak bersentuhan dengan pasien lain.

Untuk penanganan pasien Mpox, Didik mengatakan perawatan bagi pasien Mpox akan disesuaikan dengan kondisi pasiennya. Kalau kondisi pasiennya baik maka satu hingga dua minggu dapat sembuh. Namun bila diikuti dengan penyakit lain seperti HIV maka akan lebih lama penanganannya.

Baca Juga  Dandim Ponorogo Pantau Vaksinasi Booster Di Ponpes Walisongo Ngabar

Soal ketersediaan obat-obatan, Didik memastikan obat-obatan untuk penyembuhan pasien Mpox sudah tersedia di rumah sakit. Tak hanya itu, tim dokter spesialis pun sudah disiapkan mulai dari kulit, penyakit dalam hingga anak sudah siap menangani pasien Mpox yang dirawat di RSUD Caruban.

“Tim yang disiapkan untuk penanganan cacar monyet diturunkan dokter spesialis kulit dan kelamin. Kalau ada komplikasi lain maka kolaborasi dengan dokter ahli penyakit dalam. Sementara kalau ada pasien anak maka sudah disiapkan dokter spesialis anak,” ungkap Didik.

Ia menambahkan setiap tenaga kesehatan atau tenaga medis yang menangani pasien Mpox tetap mengenakan alat pelindung diri (APD) agar tidak tertular penyakit dari pasien. Pasalnya penularan Mpox dapat terjadi bila memegang kulit atau benda yang sebelumnya dipegang pasien mpox.

Agar tidak terkena Mpox, Didik mengimbau kalau ada keluarga yang terkena Mpox maka harus jaga diri. Selain itu tidak boleh bersentuhan dan tidak terlalu dekat. “Kalau lain-lain harus menguatkan imun lantaran Mpox berasal dari virus,” kata Didik.

Terkait gejala Mpox, Didik menyatakan gejalanya seperti terkena penyakit cacar air. Namun biasanya diawali dengan badan yang panas kemudian timbul bintik-bintik hingga melepuh dan berapa hari lepuhan mengelupas sendiri selama empat minggu. Selain itu ada gejala lain yang menyertai seperti panas, pusing dan kulit gatal hingga mual.

Cuci Tangan dan Kenakan Masker

Sementara Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi RSUD Caruban, Aine Artalia,S.Kep.Ners meminta agar warga rajin mencuci tangan dan memakai masker bila mengalami gangguan pernafasan. Langkah itu perlu dilakukan agar terhindar dari penularan penyakit Mpox.

“Secara referensi sesuai standar pencegahan dan pengendalian infeksi mpox bisa dicegah dengan cuci tangan. Kemudian memakai masker bila mengalami gangguan pernafasan seperti batuk, bersin. Selain itu menghindari lingkungan yang berkerumun karena kita berdekatan,” jelas Aine.

Baca Juga  Vaksinasi Desa Winong Kecamatan Jetis Ponorogo

Senada dengan Aine, Kasi Keperawatan RSUD Caruban, Danang Sasongko,S.Kep.Ners mengatakan budaya cuci tangan harus kembali digemakan untuk memutus mata rantai penularan Mpox. Budaya cuci tangan tak hanya berlaku bagi keluarga pasien dan tenaga medis, namun bagi semua warga agar tidak mudah tertular penyakit yang bersumber dari virus tersebut.

“Untuk memutus rantai penularan pencegahan tetap mengutamakan budaya cuci tangan dimanapun kita berada. Tidak hanya petugas keluarga juga harus budaya cuci tangan,” jelas Danang.

Danang memastikan seluruh tenaga medis berupa dokter dan perawat sudah disiapkan untuk penanganan kasus Mpox yang dirawat di RSUD Caruban.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *