SPAB SRPB Jatim dan BPBD Jatim Sambangi Ponpes Al Anwar Pacitan

Koordinator Tim SPAB SRPB Jatim Aslichatul Insiyah saat memberi pengarahan

Beritatrends, Pacitan – Program pembentukan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) yang dilakukan oleh BPBD Jatim bersama Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim telah memasuki daerah kelima, yaitu Kabupaten Pacitan.

Kegiatan berlangsung pada hari Selasa dan Rabu, 5-6 Oktober 2021. Sehari sebelumnya dilakukan koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Sedangkan sasaran SPA kali ini adalah Pondok Pesantren Al Anwar, Ploso, Pacitan.

Tim SPAB dari SRPB Jatim yang menjadi fasilitator dalam kegiatan ini adalah Aslichatul Insiyah, Abad Dloifan, dan Andreas Eko Moeljanto.

“Total peserta sebanyak 100 orang. Mereka terdiri dari 70 siswa dan 30 stakehokders sekolah dan BPBD Pacitan,” ungkap Koordinator Tim SPAB SRPB Jatim Aslichatul Insiyah, Kamis (7/10).

Kegiatan berlangsung selama dua hari tersebut dibuka oleh Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Pacitan Didik Alih Wibowo . Hadir dalam kesempatan itu Kasi Pencegahan BPBD Jatim Dadang Iqwandy.

Kegiatan lalu dilanjutkan dengan materi wawasan kebencanaan Pacitan oleh Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Diannita Agustinawati. Materi berikutnya adalah wawasan SPAB yang disampaikan dari perwakilan Kementerian Agama Pacitan. “Dilanjutkan dengan materi kajian risiko bencana di kelas stakeholders dan materi P3K dan penggunaan alat evakuasi di kelas siswa,” imbuhnya.

Hari kedua seperti biasa berlangsung seru dengan agenda simulasi evakuasi gempa dan pemadaman kebakaran yang dipandu oleh para fasilitator dibantu anggota Damkar Yulianto Dawuk. Dukungan BPBD Pacitan juga sangat membantu proses kegiatan ini.

Mobil Edukasi Penanggulangan Bencana (Mosipena) juga turut dihadirkan dalam kegiatan ini. Mosipena sangat bermanfaat sebagai sumber belajar bagi para santri di lingkungan Pondok Pesantren Al Anwar.

Pondok Pesantren Al Anwar merupakan salah satu satuan pendidikan yang rawan bencana karena lokasinya yang dekat dengan sumber bahaya bencana. Pondok ini hanya 1, 7 km dari garis pantai dan kurang dari 500 meter dari sungai yang merupakan sumber banjir bila meluap. Untuk itulah kemudian sekolah ini dipandang perlu untuk mendapatkan program ini.

Pos terkait