Tahun 2022, Bidang Cipta Karya Realisasi Sanitasi Dan TPS-3R

Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Magetan, Rokhmat Zainuddin.

Beritatrends, Magetan – Bidang Cipta Karya, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Magetan pada tahun 2022 ini akan melaksanakan Program Dana Alokasi Khusus (DAK) Sanitasi dan Program Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R).

Kepala Bidang (Kabid) Cipta Karya Dinas PUPR Magetan, Rokhmat Zainuddin menyebutkan, kedua program tersebut bertujuan agar terbangun sarana dan prasarana pengelolaan air limbah domestik skala komunal berbasis kepada masyarakat guna penurunan kematian ibu dan Stunting.

Selain itu juga merupakan salah satu langkah pemerintah dalam penanggulangan kemiskinan akibat dampak COVID-19 secara nasional.

“Kedua program ini akan dilaksanakan di Kabupaten Magetan tahun anggaran 2022, secara teknis akan dilaksanakan secara swakelola dengan pemberdayaan masyarakat,” terangnya, Rabu (25/5) saat ditemui di Kantornya.

Rokhmat Zainuddin menjelaskan, secara pemberdayaan program ini bertujuan untuk mendorong masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam seluruh proses kegiatan meliputi perencanaan pembangunan dan pemanfaatan.

“Tahun 2022, ada tiga desa yang menerima bantuan program DAK Sanitasi, yakni Desa Ngiliran Kecamatan Panekan, Desa Gongang Kecamatan Poncol, dan Desa Mategal Kecamatan Parang, dengan nilai bantuan setiap Desa mencapai Rp 400 Juta,” paparnya.

Hal ini guna mendukung terwujudnya layanan sanitasi yang berkelanjutan menuju target tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) bidang sanitasi serta pemenuhan standar pelayanan minimal (SPM) air limbah melalui dukungan Pemda dalam peningkatan cakupan layanan sanitasi.

“Tentu pembangunan sanitasi dilakukan berdasarkan lokasi prioritas dan rencana pengembangan sistem sanitasi dalam strategi sanitasi kota/kabupaten (SSK),” jelasnya.

Proses pelaksanaanya akan dilakukan melalui beberapa tahapan, diantaranya Seleksi Desa, penetapan desa sasaran, pembentukan KSM (Kelompok swadaya masyarakat), sosialisasi tingkat kabupaten, penandatanganan NPHD, sosialisasi tingkat desa, perencanaan penyusunan RKM/DED RAB, pelaksanaan pembangunan sarana sanitasi, dan terakhir serah terima.

Baca Juga  Nyoblos di Sintong Bakti, Bupati Rohil Ajak Anggota Dewan Terpilih Bersama Bangun Rohil

Selanjutnya Bidang Cipta Karya juga akan merealisasikan program pembangunan TPS-3R, yakni sistim pengelohan sampah dengan inovasi teknologi mesin pencacah sampah dan pengayak kompos yang lebih efektif efisien.

Rokhmat Zainuddin menjelaskan, program TPS-3R sangat bermanfaat bagi masyarakat desa dan Pemerintahan Desa dimana persoalan sampah adalah persoalan yang sangat serius kalau tidak ada penanganannya.

“Hasil dari pengolahan sampah organik berupa kompos yang digunakan untuk pupuk tanaman hias dan herbal yang ditanam dilahan sekitar TPS bisa untuk dijual,” jelasnya.

Selain itu untuk meningkatkan kualitas hasil pengomposan akan diterapkan teknologi kompos cacing (Kascing) yang hasil pengolahan Tanki biodigester berupa gas yang akan digunakan untuk suplay energi diwarga sekitar TPS-3R.

Program tersebut nanti juga akan melibatkan masyarakat sehingga lebih menghemat biaya, juga menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk ikut memelihara sarana, sehingga dapat berfungsinya sarana sesuai dengan peruntukannya.

Juga untuk memberikan peluang kepada masyarakat untuk mengoperasikan dan mengoptimalkan sarana sanitasi yang ada sebagai sumber daya serta meningkatkan kapasitas masyarakat dengan penciptaan peluang pelatihan teknis maupun non teknis.

“Kriteria tempat pengelolaan sampah TPS-3R nanti, mampu melayani 1000 jiwa atau setara dengan 200 KK atau setara dengan 3-6M3/hari,” kata Rokhmat Zainuddin.

Untuk luas lahan yang diperlukan 200 M3 untuk keperluan lahan pengomposan, kantor pengendalian dan gudang penyimpanan.

Ia menambahkan, Komponen selotip paling penting adalah kepastian tentang tersedianya jejaring bisnis sampah sebagai pembeli produk TPS-3R dan tempat pengelolaan sampah TPS3R.

“Dengan luas minimal 200 M2, sebaiknya TPS3R hanya menampung sampah tercampur sebanyak 20 persen dan sampah yang sudah terpilih 80 persen,” pungkasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *