5 Tahun Prona Pimpin Magetan

Beritatrends, Magetan – Sejak dilantik Gubernur Jawa Timur pada tanggal 24 September 2018 silam, Bupati Suprawoto atau Kang Woto dan Wakil Bupati Endang Rusminiarti atau Bunda Nanik yang biasa dikenal (Prona) berupaya membangun kesejahteraan dengan mewujudkan masyarakat yang sehat, maju, agamis, ramah dan terampil (Smart), serta semakin mandiri, lestari dan bermartabat.

Pemerintah Kabupaten Magetan berupaya menyediakan pelayanan dasar yang mudah, murah, cepat dan berkeadilan, diantaranya membangun infrastruktur dan sistem layanan kesehatan yang dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat, salah satunya berupa rumah sakit dan puskesmas hingga ke pelosok pedesaan.

Hasilnya indeks kesehatan meningkat dan angka harapan hidup mencapai 72,97 tahun atau di atas rata-rata Jawa Timur.

Indeks kesehatan Kabupaten Magetan:
2018 : 80.36
2019 : 81.0
2020 : 80.9
2021 : 80.0
2022 : 81.5

Selama hampir 5 tahun ini Pemerintah Kabupaten Magetan membenahi pendidikan dasar yang menjadi kewenangannya, serta menggandeng Politeknik ATK Yogyakarta dan Universitas Negeri Surabaya untuk meningkatkan sumber daya manusia, sehingga indeks pendidikan terus meningkat.

Indeks pendidikan Kabupaten Magetan :
2019 – 65.00
2020 – 66.44
2021 – 66.87
2022 – 67.89

Disisi lain, penyediaan tenaga kerja terampil turut mempercepat upaya pemulihan perekonomian masyarakat, sehingga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) selalu lebih rendah dari rata-rata Jawa Timur.

Tingkat pengangguran terbuka Kabupaten Magetan/Provinsi Jatim :
2018 – 3,92 persen/3,91 persen
2019 – 3,08 persen/3,82 persen
2020 – 3,74 persen/5,84 persen
2021 – 5,86 persen/5,74 persen
2022 – 4,33 persen/5,49 persen.

Pendapatan penduduk yang terus meningkat diikuti dengan angka pengeluaran yang semakin tinggi, membuat indeks pembangunan manusia selalu di atas rata-rata Jawa Timur.

Indeks pembangunan manusia Kabupaten Magetan/Prov Jatim :
2018 – 72,65/70,77
2019 – 73,49/71,50
2020 – 73,92/71,71
2021 – 74,15/72,14
2022 – 74,85/72,75

Baca Juga  Staf Ahli Bupati Buka Kegiatan RPLP2B Tahun Anggaran 2023

Jumlah penduduk miskin menurun berkat kemandirian pengelolaan potensi lokal dan semangat membangun desa yang tinggi, serta kehidupan umat beragama yang harmonis.

Angka kemiskinan Kabupaten Magetan :
2018 – 10,31 persen
2019 – 9,61 persen
2020 – 10,35 persen
2021 – 10,66 persen
2022 – 9,84 persen.

Pemkab Magetan memfasilitasi kegiatan seni dan budaya yang ada di Masyarakat, kini kantor-kantor pemerintah bahkan dihiasi lukisan-lukisan dari para perupa lokal di Magetan.

Pengendalian angka kemiskinan di Kabupaten Magetan juga ditunjang oleh rendahnya resiko bencana, yaitu di 103,51 pada tahun 2022. Upaya penanggulangan bencana mampu menurunkan potensi kemiskinan baru.

Sedangkan birokrasi yang profesional berkinerja tinggi, berdedikasi memegang teguh nilai-nilai dasar dan kode etik Aparatur Negara, mewujudkan pelayanan publik yang handal, diantaranya penerbitan KTP di tingkat kecamatan.

Indeks reformasi birokrasi Kabupaten magetan :
2018 – 43,66
2019 – 56,31
2020 – 59,75
2021 – 60,56.

Selanjutnya, Pemerintah berupaya meningkatkan perekonomian daerah melalui pemberdayaan koperasi dan UMKM sebagai pilar ekonomi kerakyatan serta pemberdayaan masyarakat desa sebagai basis sekaligus ujung tombak Pembangunan Daerah.

Selain koperasi, UMKM, pariwisata, serta perdagangan dan jasa, sektor pertanian juga merupakan penopang perekonomian di Kabupaten Magetan dibawah kepemimpinan Bupati Suprawoto dan Wakil Bupati Nanik Endang Rusminiarti.

Pasangan Kang Woto Bunda Nanik memberikan dukungan dan pendampingan, agar kemampuan ekonomi masyarakat semakin kuat untuk mencapai visi menuju masyarakat Magetan yang Smart, semakin mantab, dan lebih sejahtera.

Produktivitas hasil pertanian diarahkan untuk mencapai swasembada pangan sekaligus peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pembangunan pertanian diarahkan sebagai kawasan agropolitan sekaligus lumbung pangan nasional.

Produktivitas pertanian Kabupaten Magetan :

Baca Juga  DPRD Menggelar Rapat Paripurna Bersama Pemkab Rokan Hilir

Komoditas/2021/2022
Padi/3.9.456 Kw/3.972.781 Kw
Jagung/1.1.032 Kw/1.623.133 Kw
Kedelai/10.419 Kw/14.710 Kw
Ubi Jalar/39.641 ton/647.870 ton
Kelapa./888 .000 kg/1.705.230 kg
Kopi/22.180 kg/442.760 kg
Kakao/288.000 kg/555.160 kg
Jeruk Besar/244.395 kg/511.980 Kg.

Nilai tambah sektor pertanian di genjot melalui pembangunan agrobis dan agrowisata, keberadaan Pasar Sayur Magetan serta objek wisata baru diantaranya Taman Refogia Plaosan, kebun buah Srogo Panekan dan wisata alam Genilangit ikut mendongkrak nilai tambah sektor pertanian.

Angka kunjungan wisatawan ke Magetan terus meningkat, sehingga mendorong kehadiran investor baru di berbagai sektor usaha.

Kinerja Sektor Pariwisata Kabupaten Magetan :

Angka Kunjungan Wisatawan Tahun 2021 mencapai 1.588.822 orang/9,8 Milyar PAD dan 2.050.685 orang /17,7 Milyar PAD di Tahun 2022.

Capaian kinerja Investasi Kabupaten Magetan :

2021 – 4.392 investor/Rp 1,14 Triliyun
2022 – 4.319 investor/Rp 1,55 Triliyun

Meningkatnya angka kunjungan wisata ke Kabupaten Magetan ikut menarik berkembangnya industri kecil, perdagangan, transportasi dan jasa-jasa lain, seperti sektor koperasi dan UMKM semakin bergairah dan omset usahanya terus meningkat.

Kinerja Koperasi dan UMKM Kabupaten Magetan :

Indikator-2021/2022
Omzet K-UKM – Rp. 941,77 Miliyar/Rp 1,098 Triliyun
Pertumbuhan Koperasi – 4,3 persen/4,8 persen
Pertumbuhan UMKM – 1,4 persen/2,1 persen.

Kinerja sektor industri kecil tahun 2021/2022
Pertumbuhan – 0,6 persen/0,7 persen
Nilai produksi – Rp. 732,384 Milyar/Rp. 760,739 Milyar.

Untuk menggairahkan perekonomian daerah, Pemerintah Kabupaten Magetan juga telah membangun infrastruktur penunjang, diantaranya jalan dan jembatan antar Kecamatan dan menuju kawasan wisata, sarana perhubungan diantaranya terminal dan mode angkutan umum terus diperbaiki.

Saluran irigasi juga mendapatkan perhatian sebagai upaya meningkatkan produktivitas pertanian, penataan kawasan perkotaan dilakukan dengan menyiapkan fasilitas publik berupa trotoar yang bersih, jalur sepeda dan ruang terbuka hijau di berbagai lokasi.

Baca Juga  Dinas Lingkungan Hidup Rohil : Rencana, Menata Kembali Water Leading Peninggalan Zaman Belanda Tahun1924.

Penataan kawasan pemukiman dilakukan agar mencapai hunian yang layak sehingga indeks infrastruktur mencapai 89,72 pada Tahun 2022.

Ketersediaan infrastruktur dan kemudahan perizinan usaha telah mendorong pemulihan ekonomi pasca Covid-19 melalui pengusahaan potensi alam dan sumber daya manusia, sehingga pertumbuhan ekonomi Kabupaten Magetan terus meningkat.

Pos terkait