Hampir 2 Bulan Berjalan, Program Anting Emas di Magetan Catatkan Progres Positif

Dwi Tutut Yulianti, Perwakilan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan

Beritatrends, Magetan – Program Anting Emas (Asuh Balita Stunting Untuk Wujudkan Generasi Magetan Berkualitas) di Kabupaten Magetan Jawa Timur, yang baru berjalan mulai Januari 2024 lalu terbukti membuahkan progres positif.

Perwakilan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Magetan, Dwi Tutut Yulianti mengungkapkan, adanya perkembangan BB TB menuju normal serta perbaikan kondisi Z Score pada balita stunting.

Ini didasarkan pada hasil evaluasi bersama yang dilaksanakan Senin (19/02/2024) kemarin.

“Dari 65 balita yang bisa dievaluasi, ada 4 balita mengalami kenaikan sampai ke normal. Tetapi untuk perbaikan kondisi Z Score ada sekitar 15% anak,” jelasnya, Rabu (21/02/2024).

Jumlah 64 balita yang dievaluasi, disebut Dwi Tutut lantaran start pelaksanaan program yang tidak serentak. Sehingga pemantauan belum dapat dilakukan pada seluruh sasaran anak asuh.

“Beberapa orang tua asuh memberikan bantuan untuk bahan makanan yang harusnya start bersamaan di 1 Januari tapi ada yang meresponnya baru di tengah atau akhir bulan. Mudah-mudahan di bulan kedua progresnya makin bagus,” terangnya.

Dwi Tutut menyebut, jumlah sasaran terus mengalami peningkatan. Tercatat dari 81 anak asuh yang masuk dalam data, kini bertambah menjadi 96 anak.

Sementara sasaran orang tua asuh dari jumlah awal 71 kini menjadi sejumlah 81 orang. Selain melibatkan stakeholder Pemkab Magetan maupun CSR setempat, Pj. Bupati Hergunadi juga disebut ikut menjadi orang tua asuh dari 13 balita stunting yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Magetan.

“Jadi beliau yang jadi orang tua asuh kita buatkan SK, ternyata ada tambahan. Ada juga yang kita jatah 1 anak kemudian minta 2. Lalu ada lagi yang jadi orang tua asuh tapi tidak mau masuk ke SK (anonim),” papar Dwi Tutut.

Baca Juga  KH Gotong Royong Bersama Warga Panaragan Jaya Indah

Hingga kini dipastikan orang tua asuh bersama tim pendamping keluarga akan terus memantau pertumbuhan dan perkembangan status gizi dan kondisi kesehatan balita stunting secara rutin.

Selain itu pemberian manfaat berupa makanan lengkap baik berupa bahan makanan hewani, non hewani, makanan olahan, hingga vitamin juga akan terus disalurkan.

Pos terkait