Kilas Balik Magetan di Tahun 2022

Pendopo Surya Graha Magetan

Beritatrends, Magetan – Tahun 2022 menjadi tahun berat bagi Pemerintah Kabupaten Magetan. Pasalnya, pasca angka Covid-19 melandai, tuntutan untuk bangkit setelah 2 tahun mengalami keterpurukan menjadi suatu tantangan tersendiri.

Namun, hal tersebut tentunya tak menyurutkan semangat Pemkab Magetan untuk pulih seperti sedia kala. Terbukti, di bawah kepemimpinan Bupati Magetan, Dr. Drs. H. Suprawoto, S.H., M.Si., berbagai upaya dan kebijakan pun dilakukan demi kepentingan masyarakat.

Meskipun di awal Tahun 2022 kurva jumlah kasus Covid-19 cenderung menurun, tekad menuju endemi terus digencarkan Pemkab Magetan melalui vaksinasi booster, baik bagi kalangan usia anak-anak hingga lansia.

Antisipasi pasokan oksigen juga disiapkan melalui generator oksigen yang kini telah dimiliki di RSUD dr.Sayidiman. Selain itu, upaya meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat salah satunya dibuktikan melalui peresmian Puskesmas Pembantu di Desa Nglopang, Parang.

Di samping prioritas kesehatan, geliat tumbuhkan perekonomian terus digerakkan. UMKM menjadi salah satu sektor usaha yang berperan penting, sehingga perlu difasilitasi.

Tak hanya memberikan bantuan baik bagi modal usaha atau dalam bentuk pengadaan barang, UMKM mendapat ruang untuk tetap produktif melalui adanya event. Tercatat lebih dari 174 event telah digelar oleh Pemkab Magetan yang secara tidak langsung dapat menggerakkan roda perekonomian. Tak hanya itu, Pemerintah juga telah mengupayakan bermitra dengan PT Gudang Garam agar dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi warga Magetan.

Lebih lanjut peningkatan SDM melalui bidang pendidikan juga menjadi hal yang penting. Pasca Covid-19, Pemkab Magetan telah mengupayakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM), dari yang awalnya dapat berjalan sekitar 50%, kemudian PTM sekarang dapat kembali dilakukan full secara luring. Tak hanya itu, Multikampus Unesa Surabaya juga telah mulai dibangun di Magetan pada bulan September lalu. Ditambah, peningkatan SDM melalui gerakan budaya literasi terus dikampanyekan melalui berbagai acara hingga difasilitasi pembangunan Graha Pusat Literasi di Plaosan.

Tak lupa, tugas sebagai pelayan publik juga menjadi perhatian bersama. Untuk mendukung kinerja pemerintah, di tahun 2022 telah banyak Pejabat, PNS, dan PPPK yang dilantik untuk mengabdi di lingkup Pemkab Magetan.

Baca Juga  Pameran Alutsista Canggih, Sambut HUT TNI Ke 77 di Lapangan Kembangsore Pacet Mojokerto

Pelayanan bagi masyarakat pun juga terus ditingkatkan. Di tahun 2022 Pemkab Magetan berhasil menyerahkan ribuan sertifikat PTSL, pengadaan replikasi Inovasi Ojek Ibu Hamil (Jekmil) penyediaan Tempat Tunggu Kelahiran (TTK), dan masih banyak lagi.

Tak berhenti sampai disitu, pelayanan dalam bentuk digital juga telah disiapkan oleh Pemkab Magetan. Berbagai peluncuran inovasi pun telah berhasil dilakukan, seperti peluncuran E-SPTPD dan Tapping Box sebagai sarana pelaporan pajak, inovasi layanan Perumda Online, peluncuran aplikasi E-Office versi 1.0., layanan Si Lawu untuk bantuan hukum, serta pada bulan Desember telah diadakan launching Magetan Creative Hub. Adanya hal tersebut menunjukkan bahwa Magetan siap Go Digital dalam rangka mewujudkan terbentuknya Smart City.

Kemudian, selain pembangunan non fisik, Pemkab Magetan juga terus gencar melakukan pembangunan fisik. Selain perbaikan seperti rehab pada Pasar Baru, diketahui bahwa saat ini telah banyak wajah baru hasil pembangunan yang hadir di Magetan, di antaranya yakni Masjid Ki Mageti, Graha Pusat Literasi, Jembatan Klagen, dan Embung Ringinagung. Pembangunan jalan, trotoar maupun drainase turut menjadi prioritas pembangunan Pemkab Magetan di tahun 2022.

Namun meskipun terus membangun, Pemkab Magetan juga tidak lupa untuk mengupayakan penghijauan. Giat penanaman pohon juga terus dilakukan di berbagai tempat, seperti penanaman 183 pohon asam manis di sepanjang jalan Magetan dan penanaman 40 pohon beringin di Hutan Kota Sudibjo Mangkujayan, tak lupa juga banyak pembukaan lapangan atau taman di berbagai sudut Magetan.

Aksi tanam pohon juga terus dikampanyekan melalui kewajiban menanam bagi setiap pasangan calon pengantin, CPNS, PNS, dan PPPK. Tentu adanya upaya tersebut guna pelestarian dan memperbanyak Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Magetan agar lingkungan alam dan lingkungan binaan dapat terus seimbang.

Baca Juga  Lapor Pak Ketua DPRD Pesawaran Dinas Pendidikan Dan Komisi IV DPRD Pesawaran Enggan Lakukan Audensi Dengan Lembaga LPAKN RI PROJAMIN Lampung

Selain itu, pelestarian lingkungan juga nampak terlihat dengan mulai aktifnya sosialisasi terkait pengelolaan sampah di tingkat desa, pembangunan Bank Sampah, dan pembangunan IPAL untuk menanggulangi limbah kotoran sapi di Singolangu. Adanya hal tersebut tentunya menunjukkan bahwa Pemkab Magetan selalu peka terhadap isu lingkungan.

Demikian halnya dengan isu-isu yang lain, Pemkab Magetan selalu tanggap dalam menghadapi permasalahan yang sedang ramai terjadi pada saat itu. Seperti dalam penanganan isu PMK, sebelum merebak Pemkab Magetan adakan penyekatan, hingga lakukan penyemprotan, pengobatan, serta penyiapan posko dan Rumah Potong Hewan (RPH).

Kemudian untuk isu sosial lain, di tahun 2022 Pemkab Magetan juga aktif memberikan sosialisasi terkait pencegahan stunting, cegah intoleransi dan radikalisme, dan cegah peredaran rokok ilegal yang turut digencarkan sejak bulan Juli hingga Desember. Tak lupa aksi sosial seperti pembagian kursi roda, program Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP), bantuan sosial isedintil , bantuan korban bencana alam, pemberian dana hibah, dan bantuan sosial lainnya turut menjadi perhatian untuk menjawab permasalahan kesejahteraan di Magetan.

Berkat berbagai upaya yang telah dilakukan, tidak heran apabila kemudian Pemkab Magetan menorehkan berbagai penghargaan. Penghargaan tersebut antara lain Penghargaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) dan Reformasi Birokrasi (RB) Award 2021, Tiga Penghargaan Green Leadership “Nirwasita Tantra 2021”, Penghargaan Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), Penghargaan Railways Safety Awards 2022, dan masih banyak lagi. Serta tak lupa prestasi dari berbagai Dinas, Instansi, ataupun atlit-atlit yang ikut mengharumkan nama Magetan, baik skala lokal hingga internasional seperti Pembalap Mario Suryo Aji. Magetan pun juga sering menjadi tuan rumah ajang bergengsi seperti, Kejurprov FORKI Jawa Timur dan Final Four Livoli Divisi Utama. Tak terkecuali, di bulan Agustus 2022, Tari Jalak Lawu berhasil ditetapkan sebagai tarian khas daerah.

Masih banyak pencapaian yang telah dilakukan oleh Pemkab Magetan di bawah Kepemimpinan Bupati Dr. Drs. H. Suprawoto, S.H., M.Si. Tentunya keberhasilan tersebut tidak lepas dari peran serta para stakeholders. Di samping itu, evaluasi juga diperlukan guna perbaikan untuk terus meningkatkan kinerja bagi publik.

Baca Juga  Masyarakat Magetan Harus Melek, Jangan Mau Dibodohi

Namun diakhir tahun 2022 Koalisi Lintas Setoral (KALAIS) menyikapi kinerja PDAM Tirta Lawu Magetan melakukan aksi agar Pemerintah Kabupaten Magetan melakukan aksi demi kebaikan Kabupaten Magetan lebih baik dan Bupati Magetan menerima baik atas semua masukan dari teman-teman LSM/Ormas yang tergabung di KALIS.

Bupati Magetan Dr. Drs. H. Suprawoto, SH.M.Si menjelaskan, saya harus taat dengan Peraturan Perundang-Undangan. Segala masukan akan kita sikapi. Jadi perlu saya sampaikan bahwa kenaikan gaji di PDAM sudah diusulkan beberapa kali tapi saya tetap menolak karena waktunya tidak tepat.

“Yakinlah saya menjadi Bupati tidak pernah memikirkan siapapun kecuali rakyat. Saya tidak anti kritik, tetapi saya akan dengarkan masukan-masukan sehingga saya jadi Bupati tetap lurus, tetapi saya jangan ajak berbuat salah. Mari kita benahi Magetan ini menjadi lebih baik sehingga Magetan ini betul-betul sesuai dengan harapan kita bersama,”terang Bupati Suprawoto.

Ditempat berbeda Sekretaris Daerah Kabupaten Magetan Ir. Hergunadi mengatakan, berkaitan dengan menonaktifkan Direksi dan Dewas, tetap akan dievaluasi tentunya membutuhkan prosedur dan aturan yang berlaku.

“Untuk Pansus yang akan dibentuk DPR, Pemerintah juga akan ikut menindaklanjuti, kan ada tuntutan untuk lebih terbuka di pengelolaan, masalah aset kita juga akan lebih terbuka,”papar Hergunadi

Terkait dengan direktur yang dipenjara masih mendapat gaji, “Jadi ini sesuai dengan aturan yang berlaku. Kita kan tidak bisa melanggar aturan. Jadi aturan-aturan ini yang harus kita terapkan,”pungkas Hergunadi

Semoga di tahun 2023 mendatang, Pemkab Magetan dapat terus memperbaiki apa yang dirasa kurang, mempertahankan apa yang telah dicapai, dan meningkatkan apa yang belum tercapai di tahun 2022. Mari terus bahu-membahu demi kemajuan kota kebanggaan Kabupaten Magetan. Sebab, Magetan Ngumandang Yen Kabeh Podo Tumandang.

Pos terkait