Kepala Dinas Pariwita dan Kebudayaan Magetan Joko Trihono dan Panorama Gunung Lawu Begitu Indah Bagaikan Permata Jamrud Katulistiwa
Beritatrends, Magetan – Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Magetan Joko Trihono berpendapat, sektor pariwisata bisa menjadi salah satu andalan untuk pemulihan dan pendongkrak perekonomian masyarakat di masa pandemi.
Menurutnya sesuai program Pak Bupati “Magetan Bangkit dan Tumbuh, pada pembukaan destinasi wisata bisa menjadi bagian dari solusi untuk pemulihan ekonomi. Dengan kata lain, dengan dioperasikannya kawasan wisata di tengah pandemi, bukan berarti bagian dari masalah di masa pandemi ini.
“Sebenarnya, dengan dibukanya kembali kawasan wisata, itu bisa menjadi bagian dari pemulihan ekonomi sesuai yang diamanatkan Kepres nomor 82 tahun 2020 tentang percepatan pemulihan ekonomi,” kata Joko Trihono, Rabu (1/12/2021).
Namun demikian, tentunya pembukaan pariwisata di tengah pandemi ini harus tetap mengacu pada protokol kesehatan sesuai arahan pemerintah. Dalam hal ini, pengelola pariwisata pun didorong untuk mendapat sertifikat CHSE sebagai jaminan kepada wisatawan.
“Didalam upaya-upaya pengembangan ke Pariwisataan dan kebudayaan pada masa pandemi ini sebagai aturan Pak Bupati bahwa perekonomian harus tetap berjalan dan penyebaran Covid 19 pada masa ini juga harus terkendali,”jelas Joko.
Pengembangan kepariwisataan pada masa pandemi ini merupakan kerangka pemulihan di nasional khususnya di Kabupaten Magetan tentunya harus ada upaya-upaya didalam pengembangan kepariwisataan yang didukung dengan pelaksanaan festival atau ivent yang ada di Kabupaten Magetan.
“Karena Iven ini memberi dampak yang multi efek cukup banyak terhadap pertumbuhan ekonomi salah satu contoh ketika ada sebuah Iven sportalisem, kejuaraan provinsi yang datang dari berbagai daerah kota kabupaten di luar Kabupaten Magetan yang tentunya datang ke Magetan ini beberapa hari dan tentunya mereka menginap di Magetan dan ketika nenginap di Magetan mereka juga membutuhkan makan yang juga makanan ini pihak penyelenggara hotel dan sebagainya membeli beras untuk nasi lauk pauk sayur dan sebagainya ini akan tumbuh bergerak,”papar Joko.
Pada iven inilah kami berharap pada tahun 2022 sebagai mana arahan Pak Bupati juga untuk menyelenggarakan kegiatan iven di tahun 2022 ini sehingga dalam waktu dekat ini akan menyusun agenda apa yang akan kami lakukan dan iven apa yang akan kami lakukan di tahun 2022 ini.
“Nah ini juga salah satu akselerasi di dalam struktur organisasi yang dulu Dinas Pariwisata dan Kebudayaan nanti dalam waktu dekat akan jadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata,”terang Joko.
Didalam upaya pengembangan kepariwisataan ini bukan tidak penting tentang pengembangan pengelolaan atau membuat sebuah destinasi namun pengelolaan penambahan destinasi dari pihak-pihak investasi investor Pemdes membentuk desa wisata dan sebagainya.
“Jadi nanti didalam upaya mendesain sebuah Magetan menjadi height city didalam pengembangan Magetan ini perlu untuk diperkuat kembali untuk memperkuat pusat yang ada di Kabupaten Magetan sehingga selaras dengan pengembangan ivent semangat budaya yang ada di kabupaten Magetan ini akan semakin berjalan bersama sama kebudayaan semakin kuat pariwisata semakin maju,”harapan Joko.
Pintu Gerbang Masuk Wisata Telaga Sarangan – Magetan
Tentunya didalam pengelolaan pariwisata dikelola oleh Pemerintah perlu ada upaya-upaya penyempurnaan pariwisata tentunya didalam penyempurnaan pariwisata di Kabupaten Magetan yang dikelola oleh Pemerintah.
“Sarangan salah satunya juga mengembangkan ITE tentunya untuk e-ticketing, tiket masuk ke Sarangan sehingga penggunaan tras pada dinas-dinas ini akan semakin kuat. Karena jika sudah berjalan sesuai dengan sistem tidak ada lagi desain sesui manual campur tangan uang dan sebagainya. Kemudian juga upaya pengelolaan wisata yang ada di Sarangan tentunya kami juga memberikan suport dari OPD pemangku untuk sama-sama men desain suasana Sarangan ini agar lebih nyaman semua halnya kendaraan akan berada di parker,”terang Joko.
Ada beberapa pendukung pariwisata salah satunya temen-temen jasa usaha wisata, pengusaha restoran, warung yang berada di jalan tembus. Nah didalam angka kepariwisataan yang ada di Kabupaten Magetan yang saat ini belum terdata walaupun hanya ngopi di jalan tembus ini juga kegiatan kepariwisataan, sehingga didalam penguatan pariwisata kami menggandeng Bank Jatim, kemudian temen-temen pelaku jasa usaha pariwisata utamanya di jalan tembus untuk bersama-sama dibicarakan.
“Karena kita sadar di samping kita Tawangmangu, temen-temen kita disana mendisain, tempat nongkrong, tempat wisata sedemikian bagusnya,”paparnya.
Nah sedangkan kita yang diarea jalan tembus inikan masih sangat minim cara menatanya tentunya ingin seperti itu dan tentunya tempat yang digunakan teman-teman ini adalah lahan perhutani sehingga kini kami ajak diskusi. Sehingga dijalan tembus ini ditata, minta Dinas Pekerjaan Umum (DPU) untuk mendesain. Hari Kamis (2/12/2021) akan kita rapatkan oleh DPU, Bank Jatim yang memberi bantuan pinjaman untuk mendesain warung-warung yang ada.
“Ini adalah salah satu upaya kita untuk membangkitkan semangat dan kunjungan wisata tetap berada di Magetan. Termasuk juga temen-temen pelaku icraf, salah satu upaya kita dengan adanya Iven-Iven yang dibangun, kami ingin menempelkan mereka untuk ikut memamerkan tentang prodak mereka. Selain dagangannya laku juga memperkenalkan produk Magetan ini tidak kalah dengan produk diluar Magetan,”ungkapnya.
Pintu Gerbang Masuk Puncak Lawu di Cemoro Sewu – Magetan
Disaming wisata alam ada sekitar 160 obyek wisata relegi, yang sudah di daftarkan lebih dari 70 lokasi.
“Masih banyak peninggalan sejarah yang akan kita desain menjadi wisata religi dan salah satu yang sudah ada dan tidak mungkin tidak termonitor tidak dikunjungi ini adalah salah satu wisata religi yang berada di Makam Gunung Bancak, Ronggo Galih, Makam di Pacalan,”paparnya.
Ini adalah sebuah kolaborasi di Pacalan akan membuat desa wisata. Untuk master plan kita minta tolong ITB untuk mendesain, sehingga dalam upaya membangun kepariwisataan ini tidak hanya membuat destinasi wisata alam, tapi juga termasuk wisata religi.
“Bahkan salah satu temuan kita yang ada di Geni Langit ini ada salah satu bangunan Reruntuhan Candi Cetho, kita berkoordinasi dengan BPJB untuk mengkaji dan akan kita tindak lanjuti BPJB akan melakukan tespic seberapa besar bangunan ini, tetapi asumsi awal dari BPJB ini merupakan mirornya Candi Cetho sehingga ini sangat mungkin dikembangkan potensinya melengkapi wisata Geni langit,”ungkapnya.
Wisata yang ada di Kabupaten Magetan itu sangat kuat atmosfernya sehingga Icone Sarangan bisa terangkat di seantro nusantara, ayo kita jaga bersama dan ditambah lagi destinasi wisata penyangga sehingga Magetan ini memberikan daya tarik khusus wisatawan untuk berkunjung di Magetan.
“Sehingga dengan mereka berkunjung saya yakin apa yang menjadi lahan usaha temen-temen baik usaha hotel, pelaku usaha pariwisata, icraf, rumah makan dan lainnya, ini menjadi usaha pemulihan ekonomi didalam masa pandemic,”pungkas Joko Trianto.