Tahun Politik : Dengan Adu Program, Adu Gagasan, Adu Prestasi, Adu Rekam Jejak, Mungkinkah Ekonomi Bisa Stabil

Ilustrasi Tahun Politi 2023-2024 mendatang

Beritatrends, Magetan – Tahun politik 2024 mendatang, masyarakat Kabupaten Magetan Jawa Timur harus semakin dewasa dalam berpolitik dan berpolitik dengan cara yang baik dan santun.

Marilah kita semuanya bersama-sama seharus semangkin dewasa berpolitik dengan cara yang baik dan santun. Tunjukkanlah dengan cara adu program, adu gagasan, adu prestasi, adu rekam jejak, cara-cara seperti itu yang harus dikedepankan.

Jangan sampai soal politik, kita jadi bermusuhan baik keluarga maupun tetangga. Politik itu ada kalah dan menang, jadi bijaklah menyikapinya.

Upayakan masyarakat agar tidak terpecah belah ketika ada perbedaan pilihan politik baik di Pemilu Legislatif, Pilpres dan Pilkada. Perbedaan politik atau pandangan tidak apa-apa, Ini demokrasi. Tapi jangan sampai, karena perbedaan pilihan politik tidak saling sapa.

Apalagi, di tahun-tahun politik mulai merebak berita bohong atau fitnah di media sosial (medsos). Untuk itu, masyarakat lebih bijak mencerna dan tidak mudah percaya informasi yang beredar di medsos. Masyarakat harus mengecek kebenaran informasi tersebut.

Perbedaan politik dalam pemilihan umum adalah hal yang biasa. Kendati demikian, masyarakat harus melihat dengan jelas rekam jejak, program, prestasi dan gagasan kandidat. Sebagai Kandidat apa saja seharusnya bawalah rakyat ke dalam kematangan dan kedewasaan dalam berpolitik.

Kedepanya secara otomatais ekonomi selalu berkesinambungan, bahwa setiap 5 tahun pasti ada tahun politik, tentunya, ekonomi akan berjalan terus.

Mau tidak mau, suka tidak suka pembangunan ekonomi di tahun politik (2023-2024) serta proyeksi di masa mendatang juga akan bergejolak.

Di Pemilu mendatang adalah momen pemilihan umum secara serentak seluruh Indonesia dan masa kampanye pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Secara garis besar, sejauh mana hal tersebut berdampak pada pembangunan ekonomi Indonesia?

Baca Juga  Pilkades Sailo, Sepi Peminat

Bicara tahun politik karena ekonomi itu selalu berkesinambungan. Jadi, bahwa ada tahun politik, tahun apa saja, ekonomi akan berjalan terus. Platform ekonomi itu selalu mengikuti tren global. Justru tren global ini yang selalu memengaruhi.

Misalnya, kenaikan suku bunga di Amerika Serikat berdampak pada kurs dollar. Artinya tidak akan ada isu yang krusial di dalam pembangunan ekonomi Indonesia menjelang Pemilu, Pilpres dan Pilkada mendatang. Sekarang ini isu yang lagi ramai dimunculkan, seperti Sambo, Kejuran, Lesti, Obat Sirup, BBM naik, Pupuk, hutang, lingkungan hidup, juga impor. Hal tersebut biasa di dalam konteks politik. Semua tentunya berkaitan dengan politik

Menghadapi permasalahan lainnya, yaitu infrastruktur. Pertama, Kita Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terdiri dari ribuan pulau. Sudah barang tentu ini sangat mengganggu kelancaran ekonomi pasar. Artinya, bahwa pasar terganggu oleh sistem distribusi dari Sabang sampai Merauke.

Oleh karena itu, barangkali dalam hal ini setting pembangunan ekonomi Indonesia dengan segala keterbatasan dana, diperlukan adanya langkah awal untuk memperbaiki sistem distribusi tersebut.

Contohnya : Amerika 170 tahun yang lalu berfokus pada infrastruktur pembangunan jalan. Begitupun dengan Cina, yang sejak tahun 1985 membangun lebih dari 100,000 km untuk kebutuhan distribusi, mobilitas manusia, serta pemerataan dan kemakmuran di daerah-daerah.

Ini yang paling berat bagi Indonesia. Selama ini kita tidak melakukan itu.

Infrastruktur menciptakan gravitasi baru, barangkali dalam hal ini, langkah baru Indonesia yang berbasis pada infrastruktur. Tidak lagi seperti dulu, yang berfokus pada pembangunan manusia. Manfaat dari pembangunan ini baru akan terasa 5 tahun yang akan datang. Infrastruktur itu menciptakan gravitasi baru, daya tarik baru terutama di bidang turisme sehingga kegiatan ekonomi akan diarahkan ke luar pulau Jawa. Pengalaman negara lain bahwa track kita sudah benar. Terasanya, kalo infrastruktur berbeda dengan subsidi. Infrastruktur lebih pada pembangunan sarana dan prasarana untuk meningkatkan mobilitas manusia juga pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga  Jelang Pilkades Serentak Polres Mojokerto Gelar Simulasi Pengamanan, Libatkan 1200 Personil

Seharusnya tahun demokrasi Indonesia, bangkitkan ekonomi daerah, di tahun demokrasi ini, prediksi saya melihat gangguan ekonomi tidak begitu besar. Bahkan mungkin aliran dana dalam persiapan Pemilu, Pilkada dan Pilpres akan terasa ke daerah. Mesin ekonomi tidak terganggu, masalah yang akan muncul mungkin adalah hiruk pikuk dan interaksi sosial politik di daerah. Tapi, momen tersebut mungkin dapat menampilkan ekonomi-ekonomi baru (produksi sablon, kaos, baligho, dan materi kampanye lainnya). Ini akan membangkitkan ekonomi daerah. Itu peluang yang cukup besar untuk daerah-daerah kecil. Itulah persepsi saya dalam melihat perkembangan ekonomi menuju pesta demokrasi.

Bagaimana upaya Indonesia agar bisa menggerakkan ekonomi lebih cepat, dalam lima tahun ini, paling tidak trans Sumatera, trans Jawa, trans Papua akan selesai. Mungkin juga pelabuhan-pelabuhan akan selesai, untuk menggerakan perekonomian di Indonesia Timur. Akan tetapi, (biaya) infrastruktur ini mahal. Cina saja, hutangnya mencapai 40 triliun dolar AS. Namun, Cina berani mengambil risiko. Terus membangun secara simultan.

Infrastruktur membutuhkan dana yang besar. Ini sangat tergantung pada kemampuan pemerintah. Apakah menggunakan APBN, dana swasta, atau dana yang berasal dari luar negeri. Misalnya saja, pembangunan kereta cepat di Jakarta, coba kita tunggu, apakah akan selesai. Dalam hal ini, Cina menanamkan investasi yang besar dalam proyek tersebut.

Ada tiga model ekonomi pembangunan, yaitu growth economic, human resources development, dan democracy.

Cina menggunakan pola economic growth dan human resources development sedangkan Indonesia menggunakan economic growth dan democracy. Sebetulnya kalo demokrasinya bagus, pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 7%.

Tetapi, hiruk pikuk demokrasi Indonesia saat ini menghambat hal tersebut. Apapun bentuknya, demokrasi yang tumbuh di negara yang berkembang dan miskin, akan menjadi huru-hara.

Baca Juga  Pejabat, Wakil Rakyat, dan Bacabup, Haturkan Permohonan Maaf Pada Masyarakat

Kita harus sadar bahwa kita adalah negara kepulauan. Oleh karena itu, pembangunan infrastruktur yang mendukung harus segera diwujudkan. Pemerintahan kini dan mendatang, diharapkan dapat berfokus pada peningkatan daya saing, human resources development.

Dan terkhusus untuk Kabupaten Magetan, Siapapun Anda, Dukung Program Bupati hingga akhir masa jabatan, artinya artinya suka tidak suka mau tidak mau Bupati adalah Bapak di Kabupaten Magetan yang terpilih pada pilkada 2019 yang lalu.

Sesuai dengan Jargonnya Magetan “ Magetan Kumandang” Kabupaten  Magetan terletak di lereng Gunung Lawu yang memiliki panorama alam berupa telaga Sarangan, sentra Industri kecil penyamakan kulit dan anyaman bambu, yang sudah terkenal di Indonesia maupun di manca negara. Sebagai putra Daerah asli Magetan, tidak ada salahnya kami ikut sumbang sih walau sekecil apapun untuk bisa membesarkan dan memperkenalkan Kota Magetan sebagai kota wisata, jayalah Magetanku, dan tetap menjadi Magetan Kumandang, yang senantiasa aman, dan damai.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *