Tekan Harga Beras, Pemkot Madiun Dirikan Enam Wartek Jual Sembako Murah

Beritatrends, Madiun – Pemerintah Kota Madiun mendirikan warung tekan inflasi di enam titik untuk menjual sembako dengan harga murah menyusul mahalnya harga beras di pasaran. Untuk mendapatkan harga sembako yang murah, warga Kota Madiun cukup membawa fotokopi kartu tanda penduduk.

Wali Kota Madiun, Maidi menyatakan pendirian warung tekan inflasi untuk meringankan beban warga memenuhi kebutuhan sehari-hari. Warung tekan inflasi (wartek) buka setiap hari kecuali hari Sabtu dan Minggu.

Maidi menegaskan tidak ada kelangkaan beras, telur dan minyak di Kota Madiun. Warga dapat membeli sembako murah di wartek pada hari Senin hingga Jumat di lokasi yang sudah ditentukan.

Enam lokasi wartek berada di Jalan Merpati, Jalan Pahlawan (bekas lapangan Pelti), Pasar Besar Madiun, Pasar Sleko, Bundaran Taman dan Kantor DInas Perdagangan Kota Madiun.

Di warung tekan inflasi, harga beras medium SPHP dijual Rp 51.000 per lima kilogram, minyak goreng kemasan satu liter Rp 14.200, gula kemasan satu kilogram Rp 16.000 dan telur ayam satu kilogram Rp 26.500.

Maidi menambahkan Pemkot Madiun sudah menyiapkan anggaran khusus untuk menekan harga sembako yang naik. Untuk itu Pemkot Madiun tidak perlu melakukan operasi pasar dadakan.

Dengan kebijakan itu, Maidi berharap warganya yang pendapatannya tetap tidak boleh mengeluarkan biaya konsumsi melebihi dari biaya pendapatannya. Untuk itu warga Kota Madiun tidak perlu panik bila terjadi kenaikkan harga sembako di pasaran.

Untuk mencegah aksi borong oknum warga, Maidi menyatakan Pemkot Madiun menerapkan satu warga hanya boleh membeli maksimal dua sak beras SPHP dengan menyerahkan fotokopi KTP. Warga baru boleh kembali belanja sepekan kembali.

Sementara itu Pimpinan Cabang Perum Bulog Madiun, Rizal P Sukmadijaya mengatakan stok beras di gudangnya mencapai 4.200 ton. Stok tersebut mencukupi kebutuhan warga mendekati hari raya (lebaran).

Baca Juga  Sukseskan Pemilihan Gubernur dan Bupati 2024, KPU Gelar Apel Akbar Pantarlih

Rizal menyatakan tidak ada kelangkaan beras SPHP di pasar-pasar tradisional di Kota Madiun. Saat ini pedagang enggan memajang beras SPHP lantaran takut diborong oknum tertentu.Bahkan setiap minggu Bulog mengklaim memberikan dua ton beras SPHP di 40-an outlet di Kota Madiun.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *