Wali Kota Madiun Ajak Pengusaha Jadi Bapak Asuh Anak Stunting

JADI NARASUMBER–Wali Kota Madiun, Maidi menjadi narasumber rembug stunting untuk percepatan penurunan stunting di Kota Madiun, Rabu (10/5/2023)

Beritatrends, Madiun Kota – Wali Kota Madiun, Maidi mengajak pengusaha yang ada di kota pecel menjadi bapak asuh anak-anak yang menderita stunting.

Langkah itu dilakukan agar 400 anak yang masih stunting bisa tuntas alias zero kasus.
“Saya akan kerahkan seluruh pengusaha untuk menjadi bapak asuh anak-anak stunting. Saya yakin para pengusaha di Kota Madiun mau karena mereka baik-baik dan peduli dengan masalah stunting,” kata Maidi, Senin (15/5/2023).

Orang nomer satu di Kota Pendekar itu mengatakan pengusaha yang menjadi bapak asuh anak-anak stunting diwajibkan memberikan makanan bergizi. Dengan demikian, tidak ada  lagi ditemukan kasus stunting di Kota Madiun.

Sebagai bapak asuh, kata Maidi, setiap pengusaha hanya diberikan tanggungan dua hingga tiga anak sebagai bapak asuh anak-anak stunting.

Hitungannya, dari 400 anak stunting yang saat ini ada di Kota Madiun maka di bagi di 27 kelurahan. Untuk itu satu kelurahan terdapat 18 hingga 20 anak stunting.

Dari jumlah itu tinggal dibagi pengusaha yang mau menjadi bapak asuh anak-anak stunting.

“Kalau sekarang 400 anak stunting dibagi di 27 kelurahan maka setiap kelurahan ada berkisar 18 sampai 20 ana stunting . Sedangkan satu kelurahan banyak pengusaha. Maka dibagi satu pengusaha merawat dua atau tiga anak stunting pasti bisa,” tutur Maidi.

Dengan pola pengusaha sebagai bapak asuh anak stunting, mantan Sekda Kota Madiun itu optimis kasus stunting akan tuntas paling lama tahun depan. Hanya saja saat ini dibutuhkan data nama dan alamat jelas anak-anak yang masih berstatus stunting.

Baca Juga  Percepat Pembentukan Herd Immunity, Polsek Medan Timur Gelar Vaksinasi Covid-19

Untuk itu, Maidi sudah meminta agar Dinas Kesehatan Kota Madiun menemukan alamat secara detil anak-anak di Kota Madiun masih terkena stunting. Dari alamat itu, nanti akan didistribusi makanan yang sehat dan bergizi yang disumbang para pengusaha di Kota Madiun.

“Kalau sudah ada pemetaan, maka semisal nambangan kidul ini ada Hotel Aston. Setiap pagi hotel ini memasak enak, semisal ada lima anak stunting maka pagi hari diminta hotel itu memberikan sarapan bergizi bagi anak stunting,” kata Maidi.

Maidi mengatakan kasus stunting di Kota Madiun tergolong kecil dibandingkan kabupaten / kota lainnya di Jawa Timur. Dari 38 kabupaten/kota di Jawa Timur, Kota Madiun menduduki rangking 36 terkait kasus stunting.

Ia menambahkan kasus stunting yang melanda anak-anak di Kota Madiun tidak dipicu persoalan kemiskinan. Justru kasus itu muncul lantaran masih rendahnya kesadaran ibu hamil mengkonsumsi makanan bergizi saat mengandung bayi.

Maidi pun meminta agar Dinkes memantau kesehatan ibu-ibu hamil di Kota Madiun. Bila perlu dicarikan menu yang disukai ibu hamil namun penuh gizi sehingga anak yang dilahirkan tidak lagi stunting.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *