Beritatrends, Magetan – Sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan dan masyarakat, Diaspora Kabupaten Magetan memberikan bantuan penghijauan terhadap masyarakat yang berada di Kabupaten Magetan pemberian tersesebut diberikan secara simbolis setelah upacara peringatan Hari Jadi Kabupaten Magetan ke 346 dan pelaksnaannya akan dilasnakan setelah musim penghujan tiba, Selasa (12/10/2021)
Dengan memberikan bibit ini diharapkan dapat menjadi community emprowering yang bermanfaat bagi masyarakat, serta dapat memberikan value added pada usaha masyarakat. Selain menyentuh bidang lingkungan diharapkan dengan pemberian bibit ini dapat menginisiasi masyarakat sekitar untuk dapat lebih peduli terhadap lingkungan serta dapat mengkaryakan lingkungan untuk stabilitas ekonomi mereka.
Ketua Diaspora Kabupaten Magetan Agus Raharjo mengatakan, rumah saya di Jalan Biliton disitu saya kecil hingga besar, bayangkan saat itu air pada waktu itu di Magetan sangat berlimpah, semua selokan yang mengaliri di pinggir mulai Jalan Sumatera, Jalan salak, Jalan Kalimantan dan juga di sini semua itu melimpah air.
Kami waktu kecil main-main di kali Talang itu kalitalang lor juga di bawah kali Gandong ini itu kondisi airnya bapak bisa melihat seperti yang kita saksikan hari ini sangat memprihatinkan.
Oleh karena itu saya sangat berharap, mari kita mengembalikan kejayaan sumber daya air di Magetan ini bukan hanya mengembalikan lingkungan yang ada di Gunung Lawu tapi juga tadi Pak Bupati juga menyampaikan efisiensi penggunaannya air juga kita perhatikan.
“Nanti ada Perda, orang bikin rumah atau rumah yang lama mulai mempergunakan sumur resapan atau biopori, juga penggunaan penggunaan air di persawahan itu efisiensinya harus selalu kita perhatikan dan mungkin tadi biopori dan sumur resapan itu kalau bapak ibu menggunakan air dari kamar mandi tidak dibuang begitu saja supaya,”ucapnya.
Beberapa waktu yang lalu Pak Bupati penah mengajak saya melihat penghijauan di wilayah Trosono-Parang, ternyata yang di tanam semuanya hidup, oleh karena itu kami dari Diaspora, membantu beberapa jenis tanaman yang sifatnya bisa menahan air atau menciptakan sumber mata air.
“Rencananya untuk penghijauan wilayahnya di perluas hingga sampai Gunung Bancak, dan Gunung Bancak dikembalikan semula, karena dulu di Gunung bancak Banyak ditanami Pohhon Duwet, dan tentunya di sana akan terpusat kempnya pohon Duwet,”pungkas Agus Raharjo.
