Masyarakat Magetan Harus Melek, Jangan Mau Dibodohi

Ilustrasi Orang Asli Magetan Jadi Anggota DPR RI lewat dapil 7 Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek

Beritatrends, Magetan – Melihat atau memaknai dari judul opini tersebut banyak mengandung arti yang sangat luar biasa ! Kenapa Demikian ? Tentunya kita harus menarik kebelakang perjalanan Pemerintahan Kabupaten Magetan.

Dari jaman dahulu semenjak Indonesia merdeka hingga sekarang belum pernah ada orang Magetan asli menjadi Wakil Rakyat di DPR RI (sepengtahuan penulis) yang lewat Dapilnya yakni Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek, padahal kalau di hitung jumlah hak pilihnya kurang lebih 600 ribu suara tentunya bisa menjadikan wakilnya maksimal 4 orang kalau masyarakatnya mau dan sepakat, entah itu lewat partai apa orang siapa itu gak soal yang penting masyarakatnya punya keinginan punya wakilnya di pusat.

Padahal yang menjadi pejabat di Pusat asli orang Magetan sangat banyak, baik di Pemerintahan, TNI, maupun Polri.

Jujur penulis hanya ingin mempunyai cita-cita dari Magetan asli ada wakilnya melalui dapil 7 Ngawi, Magetan, Ponorogo, Pacitan dan Tenggalek (kalau tidak berubah)

Memang manusia adalah individu yang bebas tak seorang pun dapat membatasi cita-citanya. Sembilan pilar yang siap menjadi penopang untuk mewujudkan cita-cita masyarakat bangsa ini. Pilar tersebut adalah Sosial dan Budaya, Politik, Ekonomi, Perempuan, Tanah, Pendidikan, Lingkungan Hidup, Buruh, dan Kerjasama Dunia. Masing-masing platform tersebut menjadi titik tolak bagi warga bangsa ini dalam berkiprah didalam masyarakat untuk mewujudkan cita-cita bersama.

Demokrasi menekankan pada emansipasi individu yang memungkinkan semua lapisan bangsa menjadi warga masyarakat yang berbudaya dan bersikap adil pada sesama. Upaya ini perlu dibantu dengan melahirkan suatu system jaringan sosial dimana setiap warga memperoleh pendidikan, kesehatan, dan perumahan yang bermartabat.

Motivasi yang lugas dan simpel mengenai tugas dan fungsi MPR, DPR dan DPD RI serta 4 Pilar Kebangsaan Indonesia, karena ini bisa memberikan motivasi dan wawasan kebangsaan kepada mereka sehingga di era digital ini anak sejak kecil boleh bermimpi menjadi wakil rakyat

Anak-anak harus mencapai cita-citanya seperti apa yang dia inginkan baik itu dokter, insinyur, guru, TNI/Polisi dan lain sebagainya dan tentunya juga mengabdi kepada negara lewat jalur demokrasi untuk menjadi wakil rakyat.

Bekerja keras, bekerja cerdas dan bekerja ikhlas adalah salah satu yang harus anak-anak lakukan dalam menghadapi kemajuan teknologi, kerja keras yakni disiplin, kerja cerdas yakni lebih memprioritas belajar daripada main game, serta kerja ikhlas dengan tidak mengingat-ingat kebaikan karena itu akan menjadi amal.

Kembali ke cita-cita penulis, kenapa menginginkan orang asli Magetan lewat Dapil 7 menjadi DPR RI, pertama kita lihat Ponorogo ada 4 orang asli Ponorogo yang menjadi wakilnya di DPR RI dan perhatikan dulu sebelum mempunyai wakil rakyat di pusat pembanguannya jauh ketinggalan dengan Magetan

Namun setelah mempunyai wakil rakyat di pusat, Magetan jauh ketinggalan pembanguannya, contohnya saja Magetan punya Pasar Sayur yang dalam semalam saja perputaran uang mencapai 5 milyar namun kondisi pasarnya sangat memprehatinkan.

Ponorogo punya Pasar Legi saat kebakaran, pemerintah Kabupaten Ponorogo menyulap pasar Legi dengan hitungan jari langsung jadi, sedangkan Magetan saatnya membangun Pasar Sayur dengan Layak hingga saat sekarang masih dalam angan-angan.

Setelah melihat beberapa contoh sudah seharusnya masyarakat Magetan bercita-cita punya wakil rakyat di Pusat, karena selama ini yang lewat 7 rata-rata orang jauh semuanya begitu jadi mereka tidak seratus persen memikirkan Magetan, paling berapa 5 hingga 10 persen saja mereka mikir buat Magetan.

Mungkin tulisan saya ini kurang berkenan di hati masyarakat sebelumnya minta maaf, namun sebagai masyarakat Magetan apa berdosa mempunyai cita-cita atau mengimpikan orang asli Magetan jadi Wakil Rakyat di Pusat. Entah lewat partai apa, orangnya siapa yang jelas saya yakin apa bila jadi setidaknya orang tersebut akan berupaya memikirkan Magetan lebih maju dari sekarang.

(Penulis : Lilik Abdi Kusuma Wartawan Koran Harian Pojok Kiri Jawa Timur)

Pos terkait