Rakyat Menjerit, Gas Elfiji Tabung Melon 3 Kg Semangkin Langka

Para pedagang yang mangkal di Embung Ringin Agung yang kehabisan Gas.

Beritatrends, Magetan – Sudah lebih dari satu bulan masyarakat mengalami kesulitan beli Gas Elfiji Tabung Melon 3 kg, entah apa sebabnya belum ada penjelasan dari para pihak yang membidangi tentang pemasokan gas tersebut.

Diva salah satu pedagang yang menyediakan Gas Elfiji di perumahan yang berada di wilayah Ringin Agung mengatakan, sudah satu bulan tabung gas Elfiji Tabung Melon 3 kg milik kami tidak dipasok oleh pangkalan yang biasa mengisi, sehingga masyarakat yang membutuhkan sangat kecewa tidak bisa memasak, Rabu ( 26/7/2023).

“Untuk hari sejak kami buka dari jam 05 WIB sudah lebih 50 orang yang mendatangi toko kami, berhubung tidak ada mereka pada menggerutu, asline piye to pemerintah sak iki kok, gas angelmen (aslinya bagaimana to pemeritah saat ini kok, gas sulit amat),” ucap Diva menirukan ucapan para madyarakat.

Padahal sewaktu pemerintah memberi kebijakan dari minyak tanah ke Gas Elfiji tabung melon 3 kg masyarakat siap menerimanya dengan lapang dada.

“Namun saat sekarang masyarakat termasuk kami sebagai pedagang menjadi bingung, kalau pun mau dinaikkan gak papa yang penting gas nya ada,” pungkas Diva.

Di tempat lain, Bu No salah satu pedagang yang mangkal di Embung Ringin Agung mengatakan, dari pagi ini saya capek keliling untuk mendapatkan tabung gas Elfiji tabung melon 3 kg semua tempat pada kosong.

“Kalau begini terus, kami tidak bisa berjualan, terus bagaimana kami bisa mendapat uang untuk membiayai anak kami bersekolah, untuk makan menghidupi keluarga, karena saya dan suami kerjanya hanya berjualan di sini,” ucap Bu No.

Ditambahkan Yusak salah satu Aktifis yang berada di Plaosan, Gas Elfiji di Plaosan harga per tabungnya seharga Rp. 23.000,- itupun barangnya tidak ada.

Baca Juga  Cuaca Ekstrem, Jalur Pendakian Cemorosewu Ditutup Sementara

” Seharus Pemerintah Kabupaten Magetan terutama Bapak Bupati harus ambil bagian menyelesaikan permaslahan ini, sudah mahal bahkan langka, kalau begini terus masyarakat semangkin sengsara,” pungkas Yusak.

Pos terkait