Pesan Mas Ibin Integritas Dimulai dari Rumah, Blitar Siap Jadi Kota Antikorupsi
Beritatrends, Blitar – Lembaga anti rasuah Indonesia Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggelar Bimbingan teknis (Bimtek) antikorupsi di Kota Blitar, di gedung Korsumo Wicitro, Kamis (16/05/2025).
Dalam agenda pertama kegiatan ini diikuti sekitar 40 pasang peserta mulai Wali Kota dan Wakil Walikota, Sekda Kota Blitar, Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat se – Kota Blitar. Yang dilanjutkan oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pelaku usaha. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya menjadikan Kota Blitar sebagai Kota Antikorupsi 2025.
Pelaksana harian (Plh) Direktur Pembinaan Peran Serta Masyarakat (Permas) KPK Friesmount Wongso menegaskan, pentingnya peran serta keluarga dan dunia usaha dalam menciptakan budaya antikorupsi.
“Kegiatan ini tidak hanya fokus pada aparatur sipil negara, tetapi juga melibatkan keluarga terutama pasangan pejabat, agar bisa menjadi alat pengawasan di lingkungan rumah tangga masing-masing,” jelas Friesmount.
Ia juga menyoroti fenomena gaya hidup hedonis yang dapat menimbulkan kecurigaan publik dan berdampak negatif terhadap integritas pejabat publik. “Kita sudah melihat banyak kasus yang melibatkan keluarga pejabat, baik dari segi perilaku maupun penggunaan harta yang mencolok,” tambahnya.
KPK berharap agar pelaku usaha tidak tergoda untuk menyuap atau mencoba memengaruhi pejabat publik demi kepentingan proyek. “Kami ingin dunia usaha di Blitar menjalankan bisnisnya secara sehat, tanpa gratifikasi ataupun suap kepada siapa pun, termasuk anggota DPRD,” tegasnya.
Dalam kegiatan ini, KPK juga mengajak para pejabat untuk menunjukkan integritas mulai dari rumah tangga. “Ibu rumah tangga, sebagai istri dan ibu dari anak-anak, punya peran luar biasa dalam membentuk nilai-nilai antikorupsi dalam keluarga,” ujarnya.
Selanjutnya, pihak KPK menyampaikan apresiasi atas komitmen Pemerintah Kota Blitar dalam mendukung upaya pemberantasan korupsi. “Terima kasih kepada teman-teman di Blitar yang terus berupaya menjadikan kota ini bersih dari korupsi. Ini harus menjadi catatan penting dalam membangun pemerintahan yang berintegritas.”
Sementara itu Wali Kota Blitar, Syauqul Muhibbin, menyampaikan apresiasinya atas keterlibatan KPK dalam upaya menjadikan Blitar sebagai Kota Antikorupsi.
“Ini adalah momen penting bagi kami di Kota Blitar. Dengan adanya bimbingan teknis dan pendampingan dari KPK, kami semakin yakin bahwa Kota Blitar bisa menjadi contoh kota yang bersih, transparan, dan berintegritas,” ungkap Mas Ibin.
Ia juga menekankan pentingnya keterlibatan semua pihak, termasuk keluarga ASN dan pelaku usaha. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan satu-dua orang saja. Perubahan besar itu harus dimulai dari keluarga, dari rumah, dari hal-hal kecil yang jujur dan konsisten,” katanya.
Mas Ibin berharap kegiatan ini tidak berhenti sebagai seremonial semata, melainkan menjadi langkah nyata dalam menciptakan pemerintahan yang bersih dan masyarakat yang sadar hukum. “Kalau kita ingin Blitar menjadi kota hebat di tahun 2025, maka kita harus mulai dari sekarang, bersama-sama, menjaga integritas,” pungkasnya.