Beritatrends, Pringsewu – Sri Wahyuni terdakwa dugaan tindak pidana korupsi kegiatan belanja makanan dan minuman rapat paripurna dan belanja makanan dan minuman rapat alat kelengkapan dewan pada Sekretariat DPRD Kabupaten Pringsewu tahun anggaran 2019 dan 2020, di vonis 1 tahun penjara karena telah terbukti secara sah dan meyakinkan.
Kajari Pringsewu Ade Indrawan, SH melalui Kasi Intel, Median Suwardi mengatakan Sidang dilakukan dengan metode daring/online dipimpin oleh Hendro Wicaksono, SH, MH selaku Ketua Majelis, Ahmad Bahrudin Naim, SH, MH dan Edi Purbanus, SH selaku Hakim Anggota serta Wirdaningsih, S.Pd, SH selaku Panitera.
“Sidang dibuka dan terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Fuad Alfano, SH, MH selaku Penuntut Umum dan dihadiri oleh Terdakwa Sri Wahyuni, SE, MM Binti (alm) Wandir yang didampingi oleh Heri Alfian, SH, MH sebagai Penasehat Hukum,” terang Kasi Intel, Median Suwardi, melalui Siaran Pers, Kamis (10/3/2022).
Bahwa lanjutnya, berdasarkan pertimbangan Majelis Hakim dari hasil pemeriksaan di persidangan yang diperoleh dari keterangan saksi-saksi dan didukung dengan barang bukti, Majelis Hakim PN Tanjungkarang berkeyakinan dan sependapat dengan Penuntut Umum bahwa perbuatan Terdakwa Sri Wahyuni, SE, MM Binti (alm) Wandir telah memenuhi semua rumusan unsur-unsur Pasal tindak pidana korupsi sebagaimana diatur pada Pasal 3 Jo. Pasal 18 ayat (1) UU RI No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan UU RI No. 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU No.31 tahun 1999.
“Dengan amar putusan menyatakan Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan Tindak Pidana Korupsi melanggar Pasal 3 Jo. Pasal 18 (1) UU RI No. 31 tahun 1999 sebagaimana diubah dan ditambah dengan UU RI No.20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU RI No.31 tahun 2009 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” katanya.
Maka sambungnya, menjatuhkan pidana terhadap Terdakwa Sri Wahyuni, SE, MM Binti (alm) Wandir selama 1 (satu) tahun dengan perintah agar Terdakwa tetap ditahan dan denda sebesar Rp 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) subsidiair 3 (tiga) bulan kurungan.
“Menghukum Terdakwa membayar uang pengganti kerugian keuangan negara sebesar Rp 311.821.300,- (tiga ratus sebelas juta delapan ratus dua puluh satu ribu tiga ratus rupiah) yang telah dibayar seluruhnya dengan uang yang dititipkan kepada Penuntut Umum dan disetrokan ke kas negara untuk pembayaran uang pengganti kerugian keuangan negara atas nama Terdakwa Sri Wahyuni, SE, MM Binti (alm) Wandir,” sebut Median.
Media menambahkan, meghukum Terdakwa Sri Wahyuni, SE, MM Binti (alm) Wandir membayar biaya perkara sebesar Rp 10.000,- (sepuluh ribu rupiah). Bahwa atas Putusan dari Majelis Hakim tersebut Terdakwa yang didampingi Penasehat Hukum menyatakan pikir-pikir dan Penuntut Umum mengambil sikap pikir-pikir.
“Bahwa persidangan berlangsung aman dan terkendali sampai dengan persidangan selesai kemudian sidang dinyatakan selesai dan ditutup,” pungkasnya.